JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan respons atas nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) baru-baru ini.
Menurut Perry, BI akan melakukan intervensi untuk memastikan nilai tukar rupiah terjaga.
Hal tersebut juga disampaikannya menyikapi perkembangan situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah yang diperkirakan akan berdampak terhadap kondisi ekonomi Internasional.
"Kami akan memastikan nilai tukar (Rupiah) akan terjaga. Kami lakukan intervensi baik melalui spot maupun non delivery forward (NFD)," ujar Perry di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (16/4/2024).
"Kami jajakan koordinasi dengan pemerintah, dengan fiskal bagaimana menjaga moneter dan fiskal. Kami pastikan kami di pasar untuk melakukan langkah stabilisasi," katanya lagi.
Baca juga: Mengawali Perdagangan Usai Libur Lebaran, IHSG Ambruk 2,8 Persen, Rupiah Jeblok 1,51 Persen
Adapun pada Selasa, Perry ikut hadir dalam rapat terbatas (ratas) internal yang membahas dampak serangan Iran terhadap Israel.
Dalam rapat tersebut dibahas pula soal kemungkinan dampak yang akan dihadapi Indonesia secara nasional.
Menurut Perry, Presiden Jokowi juga nantinya akan melakukan langkah khusus agar nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terus terjaga.
"Nanti ada (arahan Presiden)," ujarnya.
Baca juga: Duduk Perkara Pelemahan Rupiah di Tengah Libur Lebaran 2024
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data Google Finance, nilai tikar Rupiah telah menyentuh angka Rp 16.117 per dolar AS pada Sabtu, 13 April 2024.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong memproyeksikan nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS akan melemah ketika pasar forex domestik dibuka setelah masa libur.
Bahkan, Rupiah diproyeksikan akan tembus di level Rp 16.000 sampai Rp 16.200.
"Tidak heran apabila rupiah akan dibuka melemah tajam, mengingat dollar AS sangat kuat sepekan ini," kata dia dalam keterangan tertulis pada Minggu, 14 April 2024.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di sejumlah bank hari Selasa ini mencapai sekitar Rp 16.200-Rp 16.300.
Baca juga: The Fed Diramal Tahan Suku Bunga Lebih Lama, Rupiah Bisa Makin Lemah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.