Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonsiliasi Jokowi-Megawati, Politikus PDI-P Singgung "Pagar Pembatas"

Kompas.com - 12/04/2024, 14:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Aryo Seno Bagaskoro mengungkapkan, partainya mengenal adanya "pagar pembatas" yang bisa saja diciptakan sendiri oleh kader jika melanggar prinsip-prinsip kepartaian.

Hal tersebut disampaikan Seno saat ditanya tentang seperti apa hubungan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo dan kemungkinan rekonsiliasi pasca Pilpres 2024.

Seno mengatakan, partainya mengenal prinsip yang diajarkan oleh Megawati sebagai pimpinan PDI-P yaitu pentingnya satu kata dan perbuatan sebagai kader.

"Nah hal-hal semacam ini yang sebenarnya mendefinisikan kader atau bukan. Jika itu dilanggar, itulah yang bisa menciptakan 'pagar pembatas'," kata Seno kepada Kompas.com, Jumat (12/4/2024).

Menurut Seno, "pagar pembatas" itu bisa diciptakan sendiri oleh kader-kader yang melanggar prinsip kepartaian.

Baca juga: Prabowo Disebut Ingin Bisa Rangkul Jokowi, SBY, dan Megawati, TKN: Punya President Club

Diketahui, Presiden Jokowi hingga kini masih tercatat sebagai kader PDI-P, meski disebut berbeda sikap politik pada Pilpres 2024.

Namun berkaitan dengan "pagar pembatas", Seno tidak menyebut spesifik apakah kader yang melanggar prinsip kepartaian itu adalah Presiden Jokowi.

"Membatasi tidak hanya dengan orang per orang, tetapi dengan sejarah panjang demokrasi Indonesia."

"Nah 'pagar' itu bisa saja dibuat sendiri dengan sengaja melalui tindakan-tindakan," ungkap dia.

Lebih lanjut, Seno juga membeberkan prinsip PDI-P yang diajarkan Megawati yaitu mengedepankan kepentingan bangsa, bukan keluarga.

Lalu, Megawati pun dikenal  begitu menaati asas dan konstitusi.

"Ada lagi adagium 'satunya kata dan perbuatan'. Jadi, tidak boleh berbohong."

Baca juga: Dikabarkan Akan Bertemu Prabowo, Arsjad Rasjid: Nanti Dong...

"Sebagai politisi, tentu yang jadi salah satu ukuran adalah kata-katanya bisa diandalkan," tutur Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini.

Ada pun sebelumnya, upaya rekonsiliasi tokoh-tokoh politik pasca Pilpres 2024 semakin hangat dibicarakan.

Terkini, rekonsiliasi politik itu digadang bakal melibatkan dua kubu Pilpres 2024, yaitu kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Megawati dan PDI-P berada dalam kubu pasangan calon nomor urut 3, sedangkan Jokowi -lantaran putra sulungnya Gibran maju sebagai calon wakil presiden Prabowo, diyakini mendukung pasangan nomor urut 2.

Baca juga: Bamsoet: Oposisi Tak Dibutuhkan, Pak Prabowo Merangkul Semua Parpol...

Sementara itu, rencana pertemuan antara Megawati dan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo juga semakin menunjukkan titik terang.

Titik terang ini karena baik pihak Megawati maupun Prabowo memandang baik dan tidak ada masalah personal untuk keduanya bisa bertemu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan Soal Uang, Tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com