Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Meski Secara Fisik Belum Bertemu, Megawati dan Prabowo Sudah Saling Kontak Batin"

Kompas.com - 10/04/2024, 10:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah mengatakan, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memiliki hubungan yang sangat baik dengan calon presiden pemenang Pilpres 2024, Prabowo Subianto.

Bahkan, Basarah menyebut, meskipun keduanya belum bertemu secara fisik pasca-Pilpres 2024, tetapi keduanya sudah memiliki ikatan batin yang kuat.

"Meskipun mungkin secara fisik belum bertemu, antara hati Bu Megawati dan Pak Prabowo, saya kira sudah saling kontak batin," kata Basarah ditemui di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024). 

Baca juga: Megawati: Selamat Idul Fitri, Terus Perkuat Persaudaraan Sesama Anak Bangsa

Oleh sebab itu, Basarah menekankan, rencana pertemuan Megawati dengan Prabowo tidak tepat dipersepsikan dalam bingkai rekonsiliasi pasca-Pilpres 2024.

"Karena memang tidak ada perpecahan di antara beliau berdua," lanjut Wakil Ketua MPR RI itu.

Di luar rencana pertemuan Megawati dan Prabowo, Basarah meyakini keduanya sepakat kompetisi pemilihan presiden adalah sistem negara yang dilakukan setiap lima tahun sekali dalam rangka melanjutkan pembangunan bangsa.

Keduanya juga diyakini sepakat bahwa pemilu merupakan wujud dari tradisi demokrasi.

"Sehingga sekali lagi, tidak pada tempatnya kalau kita harus mengatakan, diperlukan rekonsiliasi antara Ibu Mega dan Pak Prabowo," ungkap Basarah.

Lebih jauh, Wakil Ketua MPR ini menyinggung soal tahapan yang sedang berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pilpres 2024. 

Baca juga: Soal Rencana Megawati dan Prabowo Bertemu, Politikus PDI-P Singgung Masa Jabatan Jokowi yang Akan Berakhir

Tahapan itu, menurutnya harus dihormati hingga MK menyampaikan putusannya.

Dengan demikian, PDI-P memandang rencana pertemuan Megawati dan Prabowo perlu menunggu tahapan di MK selesai.

"Sekali lagi mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDI Perjuangan masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," pungkas Basarah.

Sebagai informasi, sejumlah tokoh politik dikabarkan bakal bertemu dalam waktu dekat. Pertemuan itu digadang sebagai upaya rekonsiliasi pasca Pilpres 2024. 

Ada dua tokoh yang digadang kuat bertemu, yaitu Megawati dan Prabowo. Namun dikabarkan pertemuan itu bakal didahului oleh Puan dan Prabowo. 

Baca juga: Ahmad Basarah: Pertemuan Megawati dan Prabowo Jangan Diartikan Berbuah Koalisi

Dalam hal ini, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah mengungkapkan bahwa Megawati yang menugaskan Puan untuk menjalin komunikasi dengan Prabowo.

"Jadi, dari satu poin dan dua poin itu, muaranya, Ibu menugaskan Mbak Puan memang untuk membangun komunikasi. Setelah membangun komunikasi, nanti Mbak Puan report," kata Said saat dihubungi, Senin (8/4/2024).

"Hasil report itulah yang akan menentukan Ibu ketua umum bertemu dengan Pak Prabowo, duduk bersama. Kan begitu," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com