Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kursi PDI-P di Jakarta Berkurang, Masinton: Tergerus Bansos

Kompas.com - 23/03/2024, 20:21 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan (PDI-P) Masinton Pasaribu mengungkapkan ada proses pengkondisian secara politis yang menyebabkan parpolnya tak bisa meraih kemenangan untuk pemilu legislatif (pileg) di DKI Jakarta.

Akibatnya kursi PDI-P untuk DPR RI dan DPRD DKI Jakarta mengalami penurunan.

"Kalau saya lihat begini, kita menghadapi satu situasi pemilu yang berbeda dari sebelumnya. Kenapa PDI-P kursinya berkurang di DKI Jakarta? Saya melihat itu tidak berjalan secara alami. (Ada) Proses pengkondisian secara politik sehingga PDI-P tidak bisa hattrick di jakarta. Meskipun hattrick secara nasional," ujar Masinton di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Sabtu (23/3/2024).

Baca juga: Gagal ke Senayan, Masinton Pasaribu: Dalam Politik Biasa

"Sehingga kursi DPR RI dan DPRD PDIP di Jakarta itu mengalami penurunan. Yang berarti hilang satu itu kursi," ungkapnya.

Selain itu, menurut Masinton suara pemilih tradisional yang berada di tingkat RT, RW dan kelurahan tergerus dengan adanya berbagai bantuan sosial (bansos) dan politik uang.

Situasi tersebut menurutnya sangat dirasakan PDI-P dalam pileg kali ini.

"Kita mengalami betul situasi, di beberapa titik kita sudah punya di situ pemilih tradisional PDI-P, di titik titik lingkungan RT, RW, kelurahan, kemudian tergerus ya, dikasih dengan berbagai bantuan, dengan bansos, politik uang dan sebagainya," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Masinton juga memberikan tanggapan soal dirinya yang tak lolos ke sebagai anggota DPR RI untuk pemilu legislatif (Pileg) 2024.

Baca juga: Daftar Perolehan Kursi DPR RI 2024-2029: PDI-P Terbanyak, Demokrat Juru Kunci

Menurut Masinton, dalam politik gagal lolos ke parlemen adalah hal biasa.

"Dalam politik itu biasa, enggak ada bola mati dalam politik itu," ujar Masinton.

Ia lantas menjelaskan penyebab kegagalannya melaju ke Senayan yaitu karena kursi untuk PDI-P di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta 2 berkurang satu.

Ini juga disebabkan menurunnya perolehan suara PDI-P di DKI Jakarta.

"Iya, jadi PDI-P itu kehilangan kursi satu ya, jadi bukan persoalan saya enggak terpilih. Kursinya hilang satu, tadinya dua kursi jadi tinggal satu kursi. Untuk dapil DKI Jakarta 2," jelasnya.

"Nah saya posisi (perolehan) suaranya di posisi kedua. Nah artinya, kalau masih tetap dua kursi kan ya, masih (bisa) ke Senayan. Tapi permasalahannya adalah kursinya hilang satu. Tinggal satu kursi," paparnya.

Baca juga: PDI-P Pemenang Pemilu 2024, Dapat Kursi Ketua DPR Lagi?

Lebih lanjut, Masinton memberikan pesan kepada caleg PDI-P yang berhasil lolos ke Senayan.

Menurutnya, jika sudah resmi menjadi anggota DPR RI barus tetap berani, kritis, ideologis dan punya sikap keberpihakan kepada rakyat.

"Artinya apa? DPR itu kan parlemen, disebut parlemen. Yang tugasnya adalah dia sebagai juru bicara, speak, menyuarakan suara suara rakyat, Aspirasi rakyat, menyuarakan serta menjaga demokrasi kita. Sesuai konstitusi dan perundangan," katanya.

"Artinya DPR itu harus memiliki sikap baik, sikap politik secara ideologi, sikap keberpihakan, dan dia harus berani menyuarakan yang diyakininya sebagai sebuah kebenaran untuk kepentingan orang banyak. DPR itu tugasnya berbicara," tambah Masinton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com