Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemungkinan Nasdem Masuk Pemerintahan Baru, Anies: Semua yang Disampaikan Spekulatif

Kompas.com - 22/03/2024, 21:53 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menganggap pernyataan maupun berbagai dugaan yang muncul setelah Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan capres pemenang Pemilu 2024 Prabowo Subianto, masih bersifat spekulatif.

Termasuk, ketika ditanya kans Nasdem bergabung dalam pemerintahan baru.

“Apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif, karena siapapun yang nanti terpilih akan dilantik, baru dilantik 20 Oktober,” ujar Anies di Nasdem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Jumat (22/3/2024).

Baca juga: Anies Yakin Pertemuan Surya Paloh-Prabowo Tak Ganggu Dukungan Nasdem Terkait Gugatan di MK

Maka, lanjut Anies, susunan menteri dalam kabinet pun baru akan dilakukan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden baru.

Sementara, ia menyebutkan prosesnya masih cukup panjang sampai ke tahap pelantikan.

Sebab, masih ada proses di Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan hasil Pilpres 2024.

“Jadi, membicarakan itu sekarang (prosesnya) itu masih panjang,” sebut dia.

Di sisi lain, ia mengungkapkan tak ada pembicaraan khusus dengan Surya terkait pertemuan dengan Prabowo.

Maka, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai tak ada sesuatu yang istimewa dalam pertemuan Surya dan Prabowo.


Baca juga: Menurut Anies, Tak Ada Obrolan Khusus dalam Pertemuan Prabowo-Surya Paloh

“Ya tidak ada obrolan yang khusus, kecuali yang disampaikan di media tadi,” imbuh dia.

Diketahui Anies menyambangi Surya di Nasdem Tower dan berbuka puasa bersama.

Sebelum itu, siang tadi Prabowo dan jajaran elite Partai Gerindra mendatangi Surya. Pertemuan pun berlangsung hampir 1 jam.

Setelah pertemuan, Prabowo mengaku menawarkan pada Surya dan Nasdem untuk bergabung pada pemerintahan ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com