Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Rekapitulasi KPU: PDI-P Unggul di Kuala Lumpur

Kompas.com - 18/03/2024, 18:26 WIB
Adinda Putri Kintamani Nugraha,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sudah menyesaikan rekapitulasi perhitungan suara hasil pemilihan umum (Pemilu) ulang di Kuala lumpur, Malaysia pada Senin (18/3/2024.)

Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, PDI-P unggul dengan perolehan 2.471 suara.

Perolehan suara tersebut disampaikan oleh Komisioner KPU Idham Kholik dan disahkan oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dalam rapat rekapitulasi perolehan suara nasional di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin.

"Bisa kita sahkan bapak ibu ya, bismillah sah," kata Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari sambil mengetuk palu.

Baca juga: Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Kuala Lumpur, Disusul Anies-Muhaimin

Sementara itu, berdasarkan urutan, posisi kedua ditempati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan perolehan 2.114 suara, dan di posisi ketiga ada Gerindra dengan perolehan 1.663 suara.

Menariknya, perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bisa mengungguli tipis Partai Golkar.

PSI memperoleh 394 suara. Sedangkan Golkar 359 suara.

Jumlah total keseluruhan suara di Kuala Lumpur adalah 12.302 suara. Dari jumlah tersebut, terdapat 11.641 surat suara yang dinyatakan sah dan 991 surat suara tidak sah.

Baca juga: KPU Buka Opsi Hanya Gunakan Metode TPS dan KSK di Kuala Lumpur pada Pemilu Selanjutnya

Berikut Perolehan suara partai politik di Kuala Lumpur, Malaysia, berdasarkan nomor urut peserta pemilu:

  1. PKB: 852 suara
  2. Partai Gerindra: 1.663 suara
  3. PDI-P: 2.471 suara
  4. Partai Golkar: 359 suara
  5. Partai NasDem: 626 suara
  6. Partai Buruh: 46 suara
  7. Partai Gelora: 195 suara
  8. PKS: 2.114 suara
  9. PKN: 15 suara
  10. Partai Hanura: 20 suara
  11. Partai Garuda: 18 suara
  12. PAN: 973 suara
  13. PBB: 14 suara
  14. Partai Demokrat: 1.645 suara
  15. PSI: 394 suara
  16. Partai Perindo: 97 suara
  17. PPP: 113 suara
  18. Partai Ummat: 26 suara.

Namun sayangnya banyak warga negara Indonesia (WNI) yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilu ulang di Malaysia pada 10 Maret 2024.

Sebab, jumlah keseluruhan suara untuk pemilihan legislatif (Pileg) 2024 di Kuala Lumpur hanya sebanyak 12.302 suara.

Padahal, KPU sebelumnnya menyatakan ada 62.217 orang yang masuk Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk pemungutan suara ulang di Kuala Lumpur, Malaysia. Dengan rincian, 42.372 orang pemilih TPS (Tempat Pemungutan Suara) LN (Luar Negeri) dan 19.845 orang pemilih KSK (Kotak Suara Keliling).

Baca juga: Pemilu Ulang di Kuala Lumpur: Banyak WNI Tak Gunakan Hak Pilih, Prabowo-Gibran Menang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com