JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan RI bersama Kementerian Pertanian melakukan panen raya jagung di lahan “food estate” Desa Tewai Baru, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, pada Senin (11/3/2024) lalu.
Asisten Khusus Menhan Bidang Ketahanan Pangan, Letjen TNI (Purn) Ida Bagus Purwalaksana yang mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam panen itu, mengatakan bahwa Kemenhan berjanji akan memperbanyak menanam singkong dan kedelai.
“Selain jagung, ke depannya akan kami perbanyak menanam singkong dan kedelai bahkan labu Belanda yang merupakan komoditas ekspor,” kata Ida Bagus dalam siaran pers Kemenhan, Rabu (13/3/2024) sore.
Baca juga: Program Makan Siang Gratis, Food Estate, dan Diversifikasi Pangan
Selanjutnya, kata Ida Bagus, Kemenhan akan terus fokus menanam di Sepang, Gunung Mas.
Ia mengeklaim, program food estate berdampak langsung terhadap peningkatan pendapatan atau perekonomian masyarakat, utamanya petani.
“Selain mendapat manfaat dari segi pendapatan, masyarakat kita di sekitar lahan juga jadi lebih mandiri dalam bertani karena cukup banyak ilmu yang diperoleh dari para Babinsa dalam hal bercocok tanam. Jadi jelas, sangat banyak manfaat yang kita terima,” kata Ida Bagus.
Ia juga menyebut, kehadiran prajurit TNI Angkatan Darat di Kecamatan Sepang memberi dampak baik berwujud kemandirian sosial ekonomi bagi masyarakat.
Baca juga: Prabowo Bicara Pangan dan Food Estate di Hadapan 348 Wisudawan UKRI
Sebelumnya, proyek food estate ini menuai kritik dari berbagai pihak.
Dikutip dari Kompas.id, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) menilai proyek food estate sarat kepentingan politik, merusak lingkungan, dan menimbulkan konflik agraria.
Proyek food estate di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, adalah contoh nyata kompleksitas masalah dalam proyek ini. Singkong yang ditanam di lahan gambut gagal panen, lalu diganti dengan tanaman jagung di dalam polybag.
Padahal, anggaran yang disiapkan melalui Kementerian Pertahanan ini semakin besar. Presiden Joko Widodo menyiapkan Rp 108,8 triliun pada 2024 untuk program ketahanan pangan, salah satunya food estate.
Baca juga: Kilas Balik Saat AHY Kritik Food Estate dan UU Ciptaker, Kini Sejalan dengan Jokowi
Selain itu, disinyalir ada konflik kepentingan antara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam proyek ini karena PT Agro Industri Nasional yang mengelola food estate di Kalteng merupakan perusahaan binaan Kemenhan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.