Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla Terkejut Prabowo-Gibran Unggul Telak di Pilpres 2024

Kompas.com - 08/03/2024, 08:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla mengaku terkejut pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menang telak di Pemilihan Presiden 2024 berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga.

"Mengejutkan, bukan saja saya, saya kira banyak orang (terkejut), mungkin pasangan nomor 2 terkejut juga," kata tokoh yang akrab disapa JK itu dalam program Rosi Kompas TV, Kamis (7/3/2024) malam.

JK mengaku tidak menyangka pasangan Prabowo-Gibran dapat memperoleh suara lebih dari 50 persen, bahkan hampir mencapai 60 persen.

Baca juga: Sekjen PDI-P Sebut Pertemuan Jusuf Kalla dan Megawati Disiapkan Bertahap

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu memperkirakan, Pilpres 2024 semestinya dapat berlangsung 2 putaran atau tidak ada yang memperoleh suara di atas 50 persen.

"Kita masih memperkirakan ini dua putaran, artinya mungkin angkanya 46, 47, 48 persen, segitu kira-kira. Melihat daripada suasana kampanye, melihat aspirasi masyarakat," kata Kalla. 

Namun demikian, JK mengeklaim bahwa kemenangan telak Prabowo-Gibran itu bukan satu-satunya alasan ia mendorong hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu.

Ia berpandangan, tidak ada masalah serius pada hari pencoblosan 14 Februari 2024, tetapi ia menganggap masalah itu terjadi sebelum dan setelah pencoblosan.

"Kalau pencoblosannya sendiri saya kira tidak banyak soal ya, yang soal itu sebelum dan setelah (pencoblosan), ya kan tanggal 14 aman-aman saja," ujar dia.


Ia juga menekankan bahwa hak angket digulirkan karena pasangan jagoannya, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar kalah dalam Pilpres 2024, tetapi mencegah kecurangan serupa terjadi di pemilu edisi berikutnya.

"Bagi kita semuanya bukan soal menang kalah, bukan, tapi proses ini jangan nanti kebiasaan dan diikuti pada pemilu-pemilu yang akan datang, rusak negeri ini kalau begitu," kata JK.

Baca juga: Bantah Layu Sebelum Berkembang, JK Sebut Parpol Tunggu Momentum Gulirkan Hak Angket

Adapun hasil quick count sejumlah lembaga survei menunjukkan bahwa perolehan suara Prabowo-Gibran di kisaran 58 persen atau menang dalam satu putaran.

Suara Prabowo-Gibran unggul jauh dari pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di kisaran 25 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kisaran 17 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com