JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristianto mengatakan, pertemuan Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden Kelima RI, Megawata Soekarnoputri dengan Wakil Presiden Ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla masih terus diupayakan.
"Ini bertahap sedang dilakukan," kata Hasto saat ditemui di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024).
Hasto mengatakan, sebelum bertemu Kalla, Megawati telah menerima beberapa tokoh politik lain.
Baca juga: Ditanya Kapan Bertemu Megawati Terus, Jusuf Kalla: Nantilah Nanti, Capek...
Namun, kata Hasto, pertemuan itu dilakukan secara tertutup untuk menghindari kebisingan informasi yang menutup substansi pertemuan.
"Karena kami menghindari kebisingan yang tidak perlu, sehingga pertemuan secara tertutup dengan banyak tokoh telah dilakukan dan akan dilakukan Ibu Megawati," kata Hasto.
Ia juga menyebut telah bertemu dengan Kalla di acara dialog di Universitas Indonesia hari ini.
Dalam pertemuannya, Hasto menyampaikan beragam aspek terkait kecurangan pemilu.
Menurut Hasto, evaluasi dan kritik terhadap pemilu harus dilakukan karena dikhawatirkan berulang di mas adepan.
Baca juga: Masih Tunggu Pertemuan dengan Megawati, Kalla: Bu Mega Konsolidasi Dulu
"Sekiranya tidak dilakukan review secara menyeluruh, penyelidikan secara menyeluruh, buat apa pemilu-pemilu yang akan datang, karena nilai demokrasi, etika dan hukum itu telah dikerdilkan," tuturnya.
Selain itu, Hasto juga menyampaikan terima kasih karena Kalla telah memberikan kritik pedas penyelenggaraan pemilu dengan menyebut yang terburuk sepanjang sejarah Indonesia.
"Kami berterima kasih juga atas tanggapan-tanggapan, komentar-komentar Pak Kalla yang mencoba menegakkan pilar demokrasi ini agar kembali pada rel kedaulatan rakyat," tandasnya.
Adapun kabar rencana pertemuan Kalla dan Megawati berembus pascapencoblosan pada pemilihan presiden 2024.
Baca juga: Hak Angket Diragukan Terealisasi, Jusuf Kalla: Belum Apa-apa Sudah Ragu
Dalam pemilu, Kalla mendukung paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Sementara itu, Megawati membawa PDI-P mengusung paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Kedua pasangan kalah suara dari paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, berdasarkan berbagai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.