Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Litbang "Kompas": 64,2 Persen Responden Anggap Petani Beras Indonesia Masih Miskin

Kompas.com - 05/03/2024, 09:49 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Litbang Kompas periode 26-28 Februari 2024 mencatat, persepsi sebagian responden yang menyatakan masih kurangnya kesejahteraan petani beras di Indonesia.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.id pada Selasa (5/2/2024), dari 512 responden yang disurvei, ada 64,2 persen menyatakan sebagian besar petani beras masih tergolong miskin.

Kemudian, sebanyak 32,9 persen responden menilai sebagian besar petani beras sudah hidup berkecukupan.

Lalu 1,8 persen responden menyebutkan, para petani beras sebagian besar sudah hidup sejahtera. Ada pula 1,1 persen responden menjawab tidak tahu.

Baca juga: Benarkah Petani hingga Buruh Tani Untung Kenaikan Harga Gabah?

Sejalan dengan hasil tersebut, para responden juga ditanya mengenai kebijakan apa yang paling penting dilakukan pemerintah demi meningkatkan kesejahteraan petani beras.

Sebanyak 40,7 persen responden menjawab pemerintah harus memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi.

Lalu, ada 26,5 persen responden menyarankan pemerintah untuk memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian, seperti alat tani, mesin, dan sebagainya.

Ada pula 18,6 persen responden yang menyarankan pemerintah memberikan bantuan modal (uang).

Sementara itu, ada 10 persen responden berpendapat pemerintah harus membatasi produk beras impor.

Kemudian 2,6 persen responden menyatakan sebaiknya pemerintah memotong rantai penjualan beras.

Baca juga: Petani Menjerit karena Tengkulak, Terjepit karena Lahan Menyempit

Lalu, ada 1 persen responden yang menyebutkan sosialisasi program kesejahteraan petani harus dilakukan dan ada 0,4 persen responden menyarankan pemerintah membuat biaya produksi yang murah bagi petani.

Adapun survei Litbang Kompas digelar pada 26-28 Februari 2024 terhadap 512 responden dari 38 provinsi yang diwawancarai melalui telepon.

Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk setiap provinsi.

Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen dengan margin of error penelitian plus minus 4,33 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Meskipun demikian, kesalahan di luar pengambilan sampel dimungkinkan terjadi. Pengumpulan pendapat sepenuhnya dibiayai oleh Harian Kompas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com