Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Kali Bertemu, Prabowo Dinilai Berguru ke SBY soal Susun Kabinet "Pelangi"

Kompas.com - 26/02/2024, 12:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dinilai ingin berguru ke Presiden keenam Republik Indonesia sekaligus Ketua Majelis Pertimbangan Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal menyusun dan mengendalikan kabinet yang terdiri dari beragam partai politik.

Pengamat politik pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno menduga, perbincangan mengenai postur kabinet itu merupakan salah satu alasan Prabowo sampai dua kali bertemu SBY setelah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya menduga terkait dengan bagaimana misalnya mengendalikan postur kabinet dengan kabinet pelangi yang di dalamnnya itu ada sejumlah partai yang saya kira tidak mudah untuk dikonsolidasikan," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Baca juga: Dua Kali Bertemu SBY Setelah Pilpres, Prabowo Dinilai Pastikan Dukungan Penuh Demokrat

Menurut Adi, Prabowo perlu berbicara soal penyusunan kabinet dengan SBY karena SBY punya pengalaman menjadi presiden selama dua periode.

Ia memprediksi, penyusunan kabinet Prabowo-Gibran kelak tidak akan mudah karena banyaknnya partai politik di dalam koalisi.

Selain itu, Prabowo mesti mengendalikan kabinet dari manuver Presiden Joko Widodo yang punya pengaruh ke sejumlah partai politik anggota koalisi.

"Seringkali publik masih melihat ada 'manuver' Jokowi di dalamnya, terutama terkait dengan postur dan pembentukan kabinet di masa yang akan datang, mengingat ya harus diakui ada investasi politik Jokowi yang cukup luar biasa di sana," ujar Adi.

Ia mengatakan, pertemuan Prabowo dan SBY juga dapat dimaknai bahwa Prabowo membutuhkan dukungan penuh dari Partai Demokrat.

Baca juga: TKN Indikasikan Prabowo Akan Temui Jokowi dan Megawati Usai Bertemu SBY

Sebab, dua partai politik pengusung lainnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional, cenderung lebih dekat dengan Jokowi ketimbang Prabowo.

"Ini juga ingin memastikan kepada Demokrat lewat SBY tentu saja soal dukungan penuh dan dukungan total nantinya yang diberikan Demokrat kepada Prabowo khsusunya," kata Adi.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo dan SBY bertemu di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, pada Jumat (23/2/2024) malam lalu.

Pertemuan ini adalah pertemuan kedua antara Prabowo dan SBY selepas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, keduanya sempat bertemu di Pacitan pada Sabtu (17/2/2024) lalu.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku tidak tahu-menahu mengenai isi pertemuan Prabowo dengan ayahnya.


Namun, ia menilai pertemuan SBY dan Prabowo adalah hal baik karena menunjukkan bahwa keduanya bersahabat.

“Jadi Pak Prabowo dengan niat yang baik ingin mendengarkan masukan-masukan dari Pak SBY,” kata AHY di Rumah Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Sabtu (24/2/2024).

“Pak SBY juga dengan niat yang baik ingin memberikan masukan dan pengalaman yang mungkin saja bermanfaat,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com