Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beri Pesan ke AHY, Hadi Tjahjanto: Gebuk Mafia Tanah

Kompas.com - 21/02/2024, 13:45 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto mengaku memberikan sejumlah pesan pada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/ Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu disampaikan saat keduanya bertemu di kediaman Hadi, Selasa (20/2/2024).

“Mafia tanah dengan itu saya sampaikan adalah fokus yang utama. Gebuk mafia tanah, enggak usah takut,” ucap Hadi di kantor Kementerian ATR/BPN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/2/2024).

Baca juga: AHY: Demokrat Secara Resmi Hari ini Kembali ke Pemerintahan

Selain itu, ia meminta agar AHY juga menyelesaikan sejumlah pekerjaan rumah.

Misalnya, program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).

“Paling enggak di tahun 2024 ini 120 juta bidang sudah selesai,” katanya.

Kedua, lanjut Hadi, ia meminta putra sulung Presiden ke 6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu untuk melanjutkan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021.

“Terkait dengan memberikan hak kepada pengusaha untuk carbon trading,” sebutnya.


Baca juga: Usai Dilantik, AHY Langsung Dapat 3 Tugas Prioritas dari Jokowi

Terakhir, Hadi mengaku menitipkan program pengadaan bank tanah pada AHY.

Ia menuturkan, program itu penting untuk membantu meningkatkan investasi di Tanah Air.

"(Bank tanah) juga untuk kepentingan masyarakat. Itu yang saya sampaikan ke Pak AHY,” imbuh dia.

AHY dilantik menjadi Menteri ART/BPN oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu. 

Ia menggantikan Hadi yang ditunjuk sebagai Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) untuk menggantikan Mahfud MD yang mundur karena menjadi calon wakil presiden. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com