Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Dinilai Gagal Manfaatkan Jokowi sebagai Figur Sentral

Kompas.com - 18/02/2024, 22:21 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal memanfaatkan elektabilitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendulang suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu dikatakan Adi menanggapi hasil hitung sementara atau quick count yang memperlihatkan PSI masih di bawah 4 persen, atau di bawah batas ambang parlemen.

Adi mengatakan bahwa PSI telat “mengakuisisi” Jokowi.

“Ini telat, karena selama tiga bulan lamanya kampanye politik, ini gagal dikonversi sebagai sebuah elektabilitas partai,” kata Adi saat dihubungi, Minggu (18/2/2024).

Baca juga: Hasil Quick Count di Bawah 3 Persen, PSI Tetap Optimistis Lolos ke Senayan

Sekalipun Jokowi memiliki approval rating yang cukup tinggi, kata Adi, PSI gagal memperkenalkan masyarakat bahwa mereka bagian dari Jokowi.

Adapun putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep merupakan Ketua Umum PSI.

“Karena waktu yang cukup singkat untuk memperkenalkan kepada masyarakat itu gagal, maka dipastikan orang tidak tahu kalau Jokowi itu sangat identik dengan PSI,” tutur Adi.

“Ini tentu sebagai bentuk kegagalan PSI menjadikan Jokowi sebagai figur sentral. Andai pemilihan anggota leglislatif tersisa 5-6 bulan lagi, mungkin PSI akan lolos efek dari Pak Jokowi,” kata Adi.

Masih rendahnya suara PSI juga menandakan PSI belum memiliki figur yang sentral.

Adi mencontohkan PDI-P dengan trah Soekarno dan Megawati Soekarnoputri, Partai Demokrat dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), atau Partai Gerindra dengan Prabowo Subianto.

“Caleg PSI dibanding caleg partai lain, khususnya yang sudah lolos di parlemen, memang kalah pamor, pengalaman, kalah kuat dan kalah segalanya. Jadi wajar di setiap daerah pemilihan, caleg PSI tidak terlampau kompetitif dan kuat,” tutur Adi.

Baca juga: Hasil Quick Count Indikator: PDI-P Unggul, PPP dan PSI Diprediksi Tak Lolos ke Senayan

Adi juga mengatakan, PSI tidak memilki jejaring atau networking dan resource politik yang merata dan terdistribusi di seluruh Indonesia.

“PSI itu hanya kelihatan kuat, hanya berdenyut di perkotaan sementara di desa-desa eksposure politiknya nyaris tidak pernah kelihatan,” kata Adi.

“Oleh karena itu, kalau kita membaca geografi politik di Indonesia, pemilihnya kan lebih banyak di desa dibandingkan dengan kota,” tutur dia.

Hasil quick count yang dilaksanakan sejumlah lembaga survei menunjukkan perolehan suara PSI di bawah 4 persen.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com