Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kubu Anies dan Ganjar Kompak Bersuara Soal Dugaan Kecurangan Pilpres 2024

Kompas.com - 17/02/2024, 11:33 WIB
Singgih Wiryono,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dugaan kecurangan Pemilu 2024 disuarakan oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kubu yang paling jarang membahas kecurangan Pemilu 2024 adalah paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang kini mengungguli seluruh hasil hitung cepat pilpres 2024.

Setelah hasil hitung cepat mulai terlihat, suara terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024kembali membesar. Kubu paslon 1 dan 3 kompak bersuara lantang, membahas dugaan kecurangan yang terjadi selama proses pemilu 2024.

Baca juga: Anies dan Mahfud Hadiri Pengukuhan Guru Besar Fakultas Kedokteran UI

Sorotan utama dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud adalah dugaan penggelembungan suara yang terjadi dalam sistem perhitungan digital Komisi Pemilihan Umum (KPU) yaitu Sirekap.

Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis menilai penggunaan Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) berpotensi menggerus integritas pelaksanaan pemilu.

Ia menyebut, penggunaan Sirekap cenderung menguntungkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 karena terjadi penggelembungan suara yang cukup masif.

"Ini yang paling banyak kita temukan dalam pemberitaan-pemberitaan, terutama di medsos disertai dengan video yang bisa kita saksikan. Dan kami berpendapat bahwa ini sangat tidak sehat dan sangat tidak fair dan mengancam pemilu dan pilpres jujur adil," kata Todung, Jumat (16/2/2024).

Dugaan penggelembungan suara hingga 68 persen untuk Paslon 02

Sorotan penggelembungan suara juga diungkapkan oleh Tim Nasional Anies-Muhaimin.

Wakil Ketua Dewan Pakar Timnas Anies-Muhaimin Amin Subekti mengatakan, dari riset serta verifikasi data formulir C1 dan data situs web KPU, Sirekap. Pihaknya menduga ada penggelembungan suara.

Ia mengatakan, ada perbedaan angka antara di formulir C1 dan data situs KPU dalam 335 laporan dari 181 kota dan 26 provinsi.

Amin mengatakan, penggelembungan suara terjadi di setiap paslon. Namun, porsi yang terbesar terlihat dari perolehan suara paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebesar 65 persen.

Sementara itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 19,6 persen, dan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD 15,4 persen.

"Ini yang kami temukan di website (KPU). Saya kira ini membuktikan bahwa apa (kecurangan) yang dibicarakan masyarakat memang terjadi. Dan riset ini bisa dilakukan semua orang, bisa menelusuri sendiri, dari sana akan kelihatan (terjadi penggelembungan. Ini contoh, akhirnya tudingan penggelembungan suara ada buktinya." tutur Amin, Kamis (15/2/2024).

Akan bawa dugaan kecurangan Pemilu 2024 ke MK

Beragam temuan kecurangan yang masih dikumpulkan oleh kedua pihak ini juga rencananya akan disengketakan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca juga: Data Quick Count LSI Denny JA Masuk 100 Persen, Prabowo-Gibran Jadi Pemenang dengan Suara 58,47 Persen

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan, melihat kecurangan yang berlangsung sudah dipastikan pihak Ganjar-Mahfud akan membawa kasus ini ke MK.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Parpol KIM Disebut Setuju Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Airlangga: Dia Waketum Golkar

Nasional
Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Nasional
Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Menag: Ibadah Kurban Momentum Sembelih Sifat Egois, Rakus, dan Mementingkan Diri Sendiri

Nasional
Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Golkar Tak Khawatir Ridwan Kamil Kalah Start dari Anies pada Pilkada Jakarta

Nasional
Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

Hari Raya Idul Adha, Jokowi: Berkurban Ekspresi Rasa Syukur dan Ikhlas

Nasional
Wapres Ma'ruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

Wapres Ma'ruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas, dan AHY Hadir

Wapres Ma'ruf Amin Shalat Idul Adha di Masjid Istiqlal, JK, Sandiaga, Zulhas, dan AHY Hadir

Nasional
Momen Jokowi 'Ngevlog' Sambil Cicipi Mi Pedas di Semarang

Momen Jokowi "Ngevlog" Sambil Cicipi Mi Pedas di Semarang

Nasional
Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Prabowo Subianto Akan Shalat Idul Adha di Hambalang

Nasional
Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Jokowi Shalat Idul Adha di Semarang, Wapres Ma'ruf di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

[POPULER NASIONAL] TWK KPK Diduga untuk Gagalkan Penangkapan Harun Masiku | Yusril Bantah Copot Afriansyah Noor

Nasional
Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com