Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masjid Istiqlal Terima 50 Sapi Kurban, Ada dari Jokowi, Prabowo, dan Megawati

Kompas.com - 17/06/2024, 09:26 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengatakan, pada Idul Adha 1445 Hijriyah atau tahun ini, Masjid Istiqlal menerima sapi kurban dari para pejabat negara.

Antara lain dari Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Ma'ruf Amin, mantan Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri, Menteri Pertahanan yang juga presiden terpilih hasil Pilpres 2024 Prabowo Subianto dan wapres terpilih hasil Pilpres 2024 Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, ada sapi kurban yang disumbangkan oleh masyarakat, pengusaha hingga warga nonmuslim.

"Hari ini saya ingin sampaikan jumlah hewan kurban yang kita kumpulkan jumlah sapinya adalah 50 ekor sapi, yang kita saksikan adalah dari Pak Presiden, lalu Pak Wapres, ada juga Pak Prabowo, Pak Gibran, Bu Mega," ujar Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (17/6/2024).

Baca juga: Wapres Maruf Serahkan Sapi Kurban Jokowi 1,3 Ton ke Masjid Istiqlal

"Kemudian juga yang menarik ya justru kawan-kawan juga memberikan sedekahnya dari non-muslim, ada memberikan hadiah juga untuk menambah distribusi daging kurban kita. (Ada) 22 ekor dari sahabat kita dari non-muslim, ada dari Katedral sapinya besar, kemudian juga dari Hotel Borobudur itu menyumbang 20 ekor sapi besar-besar," jelasnya.

Selain itu, ada pula hewan kurban yang diberikan oleh komunitas Tionghoa.

Nasaruddin menyebutkan, selain 50 ekor sapi, Masjid Istiqlal juga menerima 12 ekor kambing kurban.

Sementara itu, untuk penyembelihan hewan kurban sendiri rencananya akan dilakukan pada Selasa (18/6/2024) pagi.

Baca juga: Lepas dari Tali Pengikat, Sapi Kurban di Gresik Terjebak di Selokan

Sebab panitia kurban Masjid Istiqlal saat ini masih menunggu sekiranya ada masyarakat yang ingin menyerahkan hewan kurban pada Senin.

Setelah disembelih, rencanannya daging kurban akan dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Kita yang proaktif mengantarkan dengan tiga model, ada yang diantarkan dagingnya ke lembaga-lembaga tertentu misalnya di panti asuhan, dipotongkan bahkan ditimbang-timbang di sini. Kemudian juga ada yang diserahkan hewan kurban ke asrama-asrama thafidz Qur'an, kemudian asrama-asrama pesantren, dan tahun lalu ada juga yang kita berikan dalam bentuk uang," jelas Nasaruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Dalami Laporan Dugaan Pelanggaran Etik, KY Buka Peluang Periksa Majelis Hakim Perkara Gazalba Saleh

Nasional
Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Soal Pihak yang Terlibat Aliran Dana Rp 5 Triliun ke 20 Negara, PPATK Enggan Beberkan

Nasional
Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Kasus Dana PEN Muna, Eks Dirjen Kemendagri Dituntut 5 Tahun 4 Bulan Penjara

Nasional
BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

BSSN Akui Data Lama INAFIS Bocor, Polri Akan Lakukan Mitigasi

Nasional
Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Anies dan Ganjar Diprediksi Menolak jika Ditawari jadi Menteri Prabowo

Nasional
Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi 'Online'

Ingatkan Satgas, Kriminolog: Jangan Dulu Urusi Pemain Judi "Online"

Nasional
Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Dilema PDI-P di Pilkada Jakarta: Gabung PKS atau Buat Koalisi Baru

Nasional
Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Jelang Pilkada, Baharkam Polri Minta Jajaran Petakan Kerawanan dan Mitigasi Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com