Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terseoknya Ganjar dan Faktor Gempuran Istana di Kandang Sendiri

Kompas.com - 16/02/2024, 18:31 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD babak belur di Jawa Tengah yang dikenal menjadi basis suara PDI Perjuangan (PDI-P).

Berdasarkan rekapitulasi suara sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU), perolehan suara keduanya berada jauh di bawah pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Terseoknya Ganjar di wilayah yang dikenal sebagai "kandang banteng" itu disebut karena gempuran Istana yang berada di balik pasangan Prabowo-Gibran hingga faktor merosotnya elektoral mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Terseok

Merujuk rekapitulasi suara sementara Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU hingga Jumat (16/2/2024), pukul 18.00 WIB, pasangan Prabowo-Gibran masih mendominasi perolehan suara di Jawa Tengah.

Kandidat dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) ini memperoleh 6.802.404 suara atau 52,65 persen. Posisinya dibuntuti pasangan Ganjar-Mahfud yang mendapat 4.458.965 suara atau 34,52 persen.

Sedangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 1.656.826 suara atau 12,83 persen. Adapun suara sementara ini berasal dari 88.244 dari 117.299 tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Tengah.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Minta Bawaslu Investigasi Kejanggalan Rekapitulasi di Sirekap KPU

Jika merujuk perolehan suara kewilayahan, Ganjar-Mahfud bahkan terseok-seok di Solo yang selama ini menjadi lumbung suara PDI-P.

Di Solo dengan progres penghitungan mencapai 75,86 persen, Prabowo-Gibran mengumpulkan 131.450 suara, disusul Ganjar-Mahfud 89.111 suara. Sementara Anies-Muhaimin baru memperoleh 38.59 suara.

Walaupun begitu, Ganjar-Mahfud hingga kini masih mendominasi perolehan suara di dua wilayah basis suara PDI-P, yakni Wonogiri dan Boyolali.

Pada wilayah Wonogiri dengan progres penghitungan mencapai 69,05 persen, Ganjar-Mahfud meraup suara sementara sebanyak 120.465 suara. Kemudian Prabowo-Gibran 113.748 suara dan Anies-Muhaimin 41.024 suara.

Baca juga: Prabowo-Gibran Unggul di Kandang Banteng, Pengamat: Efek Jokowi Lebih Besar Ketimbang PDI-P

Sedangkan di wilayah Boyolali dengan progres penghitungan mencapai 86,54 persen, Ganjar-Mahfud unggul tipis dengan Prabowo-Gibran.

Ganjar-Mahfud mengumpulkan suara sementara sebanyak 257.438 suara dan Prabowo-Gibran 212.616 suara. Pasangan Anies-Muhaimin baru mendapat 46.286 suara.

Efek gempuran Istana

Presiden Joko Widodo mengecek penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).Dok. Sekretariat Presiden Presiden Joko Widodo mengecek penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) saat melakukan kunjungan kerja ke Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
Terseoknya pasangan Ganjar-Mahfud di "kandang banteng" disebut karena faktor gempuran Istana yang memberikan endorse kepada pasangan Prabowo-Gibran.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menyebut gempuran Istana terlihat dari langkah Presiden Joko Widodo yang terjun langsung mengecek penyaluran bantuan sosial (bansos) di tengah masa kampanye.

Di samping faktor tersebut, menurunnya elektoral Ganjar juga menjadi penyebab lain.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

KPK Duga Tahanan Korupsi Setor Uang Pungli ke Rekening Orang Dekat Eks Karutan Achmad Fauzi

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga di 3 Desa Dievakuasi

Nasional
Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Pakar: Tidak Ada Urgensi Merevisi UU Kementerian Negara

Nasional
Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Mesin Pesawat yang Ditumpanginya Sempat Terbakar Saat Baru Terbang, Rohani: Tidak Ada yang Panik

Nasional
Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Prabowo Berharap Bisa Tinggalkan Warisan Baik Buat Rakyat

Nasional
Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Bertemu David Hurley, Jokowi Ingin Perkuat Pengajaran Bahasa Indonesia di Australia

Nasional
Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Pemerintah Diminta Kejar Target Pembangunan 25 Sabo Dam di Aliran Sungai Gunung Marapi

Nasional
Prabowo 'Tak Mau Diganggu' Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Prabowo "Tak Mau Diganggu" Dicap Kontroversi, Jubir: Publik Paham Komitmen Beliau ke Demokrasi

Nasional
JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

JPPI: Meletakkan Pendidikan Tinggi sebagai Kebutuhan Tersier Itu Salah Besar

Nasional
Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Casis yang Diserang Begal di Jakbar Masuk Bintara Polri lewat Jalur Khusus

Nasional
Polri Buru Dalang 'Illegal Fishing' Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Polri Buru Dalang "Illegal Fishing" Penyelundupan Benih Lobster di Bogor

Nasional
Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Sajeriah, Jemaah Haji Tunanetra Wujudkan Mimpi ke Tanah Suci Setelah Menanti 14 Tahun

Nasional
BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

BPK Periksa SYL soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 M

Nasional
UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

UKT Meroket padahal APBN Pendidikan Rp 665 T, Anggota Komisi X DPR: Agak Aneh...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com