Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko PMK: Mudah-mudahan Pemilu Ini Satu Putaran Saja

Kompas.com - 07/02/2024, 16:13 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy berharap, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berlangsung satu putaran.

Menurut Muhadjir, harapan itu sempat dia sampaikan saat memantau pembagian bantuan beras cadangan pemerintah di Jawa Timur kepada masyarakat beberapa waktu lalu.

"Saya memang beberapa kesempatan, bahkan kemarin saya juga memantau pembagian beras cadangan pemerintah di Jawa Timur, melontarkan usulan para penerima, kepada para penerima manfaat itu berdoa mudah-mudahan pilpres ini, pemilu ini satu putaran saja," ujar Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

"Kenapa? Pertama, saya amati atau saya dengar semua kontestan melalui tim pemenangnya itu semua yakin bahwa bisa menang satu putaran. Jadi baik timses 01 juga begitu, kita menang satu putaran ya kan. (Timses) 02 juga gitu kita akan menang satu putaran, 03 juga yakin menang satu putaran," kata  dia.

Baca juga: Berkunjung ke Gereja Immanuel, Muhadjir: Semoga Natal 2023 Mendatangkan Keberkahan

Atas dasar itu, menurut Muhadjir, tak ada salahnya jika dia ikut mendorong supaya pemilu berlangsung satu putaran.

Meski demikian, ia menegaskan tidak berpihak kepada capres-cawapres tertentu.

"Enggak ada niat berpihak kepada siapa-siapa dan enggak ada salahnya (berharap satu putaran). Karena saya kaitkan dengan masalah bantuan," ujar Muhadjir.

"Karena pemerintah sedang berinisiatif kalau ada dana cukup, kan bantuan pangan ini cadangan pangan ini akan diperpanjang sampai Juni, sampai Juni. Sementara ini sampai Maret nanti akan kita lihat kondisi keuangan pemerintah dan juga kondisi harga-harga bahan pokok terutama beras ini," kata dia.

Ia menuturkan, jika nantinya kondisi harga belum bisa dikendalikan maka pemerintah tetap akan menyalurkan bantuan kepada masyarakat.

Baca juga: Polri Gelar 3 Operasi Buat Pengamanan Pemilu dan Pilpres 2024

Pemerintah pun sudah mengalokasikan bantuan kepada 22,4 juta keluarga penerima manfaat.

Lebih lanjut, Muhadjir menjelaskan pertimbangan lain mengapa dirinya berharap pemilu hanya satu putaran, yakni pertimbangan fiskal, risiko sosial, risiko investasi, dan risiko makroekonomi.

"Kita tahu bahwa kalau nanti harus dua kali putaran itu untuk KPU saja pemerintah harus menyediakan anggaran sekitar Rp 17,3 triliun. Untuk keamanan sangat tergantung. Semakin tidak aman semakin tinggi biayanya," kata Muhadjir.

"Perkiraan kita bisa sampai Rp 40 triliun total untuk jadi keamanan dan lain-lain itu ditambah tadi biaya untuk KPU itu bisa sampai Rp 40 triliun. Itu dari sisi keuangan," ujar dia.

Sementara itu, menurut Muhadjir saat ini anggaran di berbagai kementerian sudah ada yang dikunci.


Tujuannya, berjaga-jaga jika nantinya pemilu akan berlaku dua putaran.

"Anggaran pertama-tama itu yang jadi korban itu kementerian-kementerian termasuk Kemenko PMK untuk melaksanakan itu. Biasanya memang nanti kembalikan kepada waktu anggaran perubahan," ungkap Muhadjir.

"Tetapi ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya kita berupaya untuk bisa bagaimana supaya (pemilu) Indonesia satu putaran. Apa pun kalau bagi saya, siapa pun pemenangnya, silakan saja. Yang penting satu putaran itu lebih bagus daripada dua kali putaran, Menurut saya itu," kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com