Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Partai Gelora Gelar Dialog Keumatan, Paparkan Program dan Agenda Keumatan Prabowo-Gibran

Kompas.com - 07/02/2024, 12:42 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia kembali menggelar dua Dialog Keumatan di Kota Bekasi dan Kota Depok, Jawa Barat.

Dialog tersebut memperkenalkan berbagai program unggulan Partai Gelora di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 serta agenda keumatan pasangan nomor dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).

Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi Partai Gelora Dedi Miing Gumelar mengatakan, dialog Keumatan itu  dapat menjadi masukan kondisi bangsa saat ini serta mempercepat Indonesia menjadi negara superpower baru di dunia.

“Partai Gelora, adalah partai berasaskan Pancasila, tapi jati dirinya Islam. Dialog Keumatan ini dapat memberikan kemaslahatan buat umat dan buat bangsa Indonesia pada umumnya,” ujarnya melansir partaigelora.id, Rabu (7/2/2024).

Calon anggota legislatif (caleg) daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat (Jabar) VI (Kota Bekasi dan Kota Depok itu mengatakan, Dialog Keumatan akan menyampaikan berbagai program unggulan Partai Gelora dan dukungan ke Prabowo-Gibran. 

Baca juga: Survei SPIN: Elektablitas Partai Gelora Sentuh 3,6 Persen, Diprediksi Lewati Ambang Batas Parlemen

“Partai Gelora bersama Prabowo-Gibran akan memperjuangkan sebuah kebijakan berdasarkan Al Quran dan hadis yang akan diejawantahkan menjadi kebijakan yang menyejahterakan masyarakat dan umat,” katanya.

Miing berharap, Dialog Keumatan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam.

“Mudah-mudahan terjadi dialog yang bisa menghadirkan sesuatu yang dapat memberikan pencerahan bagi masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam,” katanya.

Adapun dua Dialog Keumatan tersbeut digelar pada Minggu (28/1/2024). Di Kota Bekasi, Dialog Keumatan digelar di Hotel Horison Ultima, sedangkan di Kota Depok digelar di Ronatama Graha & Convention Hall.

Miing mengatakan, pelaksanaan Dialog Keumatan di Kota Bekasi dan Kota Depok digelar pada hari yang sama karena masalah keterbatasan waktu.

Baca juga: Anis Matta: Tugas Partai Gelora Kembalikan Basis Dukungan Prabowo pada 2014 dan 2019

Sebab, masyarakat akan memasuki masa tenang pada 10 Pebruari mendatang, atau sebelum hari pencoblosan pada 14 Januari 2024.

“Di Kota Bekasi dan Kota Depok ini istimewanya digelar pada 28 Januari, disamakan hanya beda jam saja, karena keterbatasan keterbatasan waktu, dan kami akan memasuki masa tenang nanti tanggal 10 Pebruari,” katanya.

Mantan Anggota Komisi X DPR Periode 2009-2014 yang membidangi pendidikan dan kesehatan itu mengatakan, Dialog Keumatan di Kota Bekasi dan Kota Depok merupakan titik ke-8 dan 9. 

Sebelumnya, Dialog Keumatan digelar di Kota Surabaya (Jawa Timur), Kota Semarang (Jawa Tengah), Bogor Raya, Kabupaten Bekasi (Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta), Bandung Raya, Sukabumi Raya (Sukabumi dan Cianjur), serta Kota Taksimalaya (Kabupaten/Kota Tasikmalaya, Garut, Ciamis, Kuningan, Pangandaran dan Banjar).

Baca juga: Anis Matta Minta Pendukung Prabowo-Gibran Tak Alergi dengan Kalimat “Aamiin Ya Rabbal Alamin”

Dialog Keumatan itu dihadiri narasumber utama, yakni Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Wakil Ketua Umum Fahri Hamzah, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Gerindra Jawa Barat Aries Marsudiyanto.

Dialog Keumatan di Bekasi dan Depok itu dihadiri masing-masing 1.000 massa yang berasal dari pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD), kader, simpatisan, tokoh, kiai, ulama, ajengan, ustaz, dan ustazah se-Kota Bekasi dan Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com