Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Mahfud ke Jajaran Kemenko Polhukam, Tidak Boleh Ikut-ikutan Politik dan Harus Netral

Kompas.com - 02/02/2024, 12:01 WIB
Fika Nurul Ulya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD sempat menyampaikan beberapa pesan kepada jajaran Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan saat berpamitan di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (2/2/2024).

Pesan-pesan itu dia sampaikan sebelum mengemas barang-barangnya di kantor. Ia diketahui telah bertemu Presiden Joko Widodo untuk menyatakan mundur pada Kamis (1/2/2024) sore.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu berpesan agar jajarannya netral di tahun politik. Pesan ini juga dia sampaikan pada 20 Oktober 2023, tepat dua hari setelah mendaftar sebagai calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Baca juga: Tak Percaya dengan Narasi Keberlanjutan dan Perubahan, Mahfud: Bagi Saya Perbaikan

"Tanggal 20 Oktober hari Jumat kita berkumpul di sini, saya kumpulkan saudara, saya menyatakan Kemenko Polhukam, pegawainya, dari atas sampe ke bawah tidak boleh ikut-ikutan politik, harus netral," kata Mahfud di kantor Kemenko Polhukam, Jumat.

Ia meminta jajaran Kemenko Polhukam tidak turut memihak maupun condong kepadanya di tahun politik. Aparatur Sipil Negara (ASN), kata Mahfud, harus netral dan tidak boleh berkampanye.

"Pun yang tidak suka mungkin dukung calon lain, tidak juga ditunjukkan di sini. Ini kantor Kemenko Polhukam. Itu yang saya lakukan pertama ketika dulu saya dinyatakan sebagai calon wakil presiden secara resmi oleh KPU," ungkap Mahfud.

Lebih lanjut Mahfud menyampaikan alasan mundur sebagai Menko.

Mantan anggota DPR RI ini memilih mundur untuk menghindari konflik kepentingan saat berkampanye di beberapa wilayah.


Ia tidak memungkiri, sulit membedakan statusnya sebagai Menko Polhukam atau sebagai cawapres saat berkunjung maupun melakukan kunjungan kerja di beberapa wilayah.

Pasalnya, beberapa masyarakat sempat berteriak dan memanggil Mahfud sebagai calon wakil presiden. Terlebih, Mahfud harus mengurus cuti setiap minggu sehingga beberapa pekerjaan di kantor harus ditinggalkan.

"Kalau saya pergi kampanye, pasti cuti. Saya masak tiap minggu bikin surat cuti. Ndak enak. Tiap minggu cuti untuk kampanye," ungkapnya.

Baca juga: Mahfud Dengar Isu Menteri dan Bupati Dipanggil Aparat Hukum jika Beda Pilihan Capres

Namun ia memastikan hingga akhir jabatannya, tidak pernah menggunakan fasilitas kantor kecuali pengamanan yang melekat kepadanya.

"Kecuali yang melekat ke pejabat itu orang misal ajudan, itu pakai. Karena itu tetap dipakai mulai dari presiden hingga pejabat tertentu, itu boleh dengan tugas profesional mereka," jelasnya.

Sebagai informasi, Mahfud MD resmi mundur usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (1/2/2024) sore. Hari ini, Mahfud menyempatkan diri untuk berpamitan dan mengemas barang-barangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com