Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Hadapan Jokowi, Menag: Ketua KPU Ini Banser, Aman Dunia-Akhirat

Kompas.com - 02/02/2024, 10:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama sekaligus Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Yaqut Cholil Qoumas menyebut Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari adalah keluarga Barisan Serba Guna Nahdlatul Ulama atau Banser.

Pernyataan Yaqut tersebut merujuk rekam jejak Hasyim yang disebutnya pernah menjadi komandan Banser Jawa Tengah.

Hal ini disampaikan Yaqut di hadapan Presiden Joko Widodo ketika menyapa hadirin dalam pembukaan Kongres XVI GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

"Ada ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy'ari. Bapak Presiden, Hasyim Asy'ari ini mantan komandan Banser Jawa Tengah. Jadi keluarga besar Ansor Banser. Jadi enggak heran Bapak, jadi bersama Ansor Banser tentu aman dunia dan akhirat insya Allah," kata Yaqut.

Baca juga: Soal Pengganti Mahfud, Jokowi: Beri Waktu Sehari, Dua Hari...

Sebagai informasi, Banser adalah barisan pemuda semi-otonom dari GP Ansor. Banser dikenal dengan penggunaan pakaian hingga atribut yang menyerupai pasukan militer.

Selain menyapa Hasyim, Yaqut juga menyapa sejumlah pejabat lain. Antara lain Jokowi dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf.

Yaqut kemudian menyapa Menteri Perdagangan yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi.

Yaqut juga menyapa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas.

"Saudara kita, Pak Azwar Anas, silakan berdiri. Mantan Ketua Umum Hipmi, insya Allah akan bersama-sama kita terus. Silakan dimaknai sendiri," kata dia.

Baca juga: Sivitas Akademisi UGM dan UII Sampaikan Petisi Kritikan, Jokowi: Itu Hak Demokrasi, Silahkan

Selanjutnya, Yaqut menyapa Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo, Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

Tak lama kemudian, Yaqut menyapa Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

"Yang kita hormati, kita banggakan, dua garda terdepan bangsa, Pak Kapolri. Kemarin di acara harlah (harlah PBNU) itu disebut Pak Listyo Sigit Prabowo, izinkan saya menyebut sekarang Pak Kapolri Pak LS Prabowo," kata Yaqut yang langsung disambut tepuk tangan meriah para hadirin.

"Panglima TNI yang kita muliakan, yang gagah luar biasa, Pak Agus Subiyanto. Di muktamar disebut begitu, izin Pak, kalau di sini akan kami panggil Pak A Subiyanto," kata dia.

Sapaan Yaqut kepada Panglima TNI itu kembali mendapat tepuk tangan meriah dari hadirin. Mendengar sambutan meriah hadirin, Yaqut kemudian menambahkan satu kalimat.

"Paham semua kayaknya," ucap Yaqut.

(Penulis: Dian Erika Nugraheny | Editor: Icha Rastika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com