Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bungkam, Prabowo Sempat Tertawa Kecil Saat Ditanya soal Desakan Mundur dari Menhan

Kompas.com - 02/02/2024, 11:29 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto enggan berkomentar perihal desakan agar dirinya mundur dari jabatan Menteri Pertahanan (Menhan).

Adapun Prabowo didesak mundur demi menghindari konflik kepentingan karena menjadi peserta Pilpres 2024.

Awalnya, Prabowo berbicara mengenai acara silaturahmi dengan relawan Prabowo-Gibran se-Sulawesi Selatan (Sulsel) di GOR Sudiang, Makassar, Sulsel, Jumat (2/2/2024).

Kemudian, Prabowo ditanya oleh awak media mengenai desakan mundur dari kursi Menhan.

Sebab, rekan sesama Prabowo di Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi), Mahfud MD, baru saja mundur dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Mahfud merupakan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3.

Baca juga: Prabowo Hadiri Silaturahmi Relawan Se-Sulsel, Didampingi Mentan dan Keponakan JK

Prabowo pun hanya memberi gestur kepada ajudannya, Mayor Teddy, untuk menyudahi sesi doorstop dengan awak media.

Kemudian, Prabowo hanya tertawa kecil seraya berjalan kembali ke mobilnya.

Sebelumnya, mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Koruosi (KPK) sekaligus Direktur Eksekutif Kemitraan, Laode M Syarif menyarankan Prabowo Subianto ikut mundur dari jabatan Menhan.

"Pak Mahfud sekarang sudah mengundurkan diri, ya semoga saja mungkin akan lebih bagus kalau Pak Prabowo juga untuk mengundurkan diri," kata Laode saat ditemui di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta Selatan, Kamis, 1 Februari 2024.

Baca juga: Ungkap Alasan Mundur, Mahfud: Konflik Kepentingan Tak Terelakkan Saat Kunjungan

Laode menilai, mundurnya Prabowo akan bagus untuk mengurangi konflik kepentingan pada masa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Apalagi, Prabowo kembali maju menjadi capres bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang juga putra Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia pun mendukung tindakan Mahfud MD dengan alasan yang sama.

"Menurut saya dengan menyatakan mundur, saya pikir itu adalah sesuatu yang sangat bagus untuk mengurangi conflict of interest dari para calon. Dan mudah-mudahan itu diikuti oleh calon presiden yang lain," ujar Laode.

Mahfud MD diketahui sudah menyerahkan surat pengunduran diri kepada Presiden Jokowi pada Kamis kemarin.

Baca juga: Ditanya Apakah Sebaiknya Prabowo Ikut Mundur, Mahfud: Etik Saya Bukan Orang Lain Ikut Berhenti...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

KPU Sebut Faktor Kesiapan Bikin Calon Independen Batal Daftar Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com