DELI SERDANG, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan berjalan kaki sekitar tiga kilometer karena terjebak macet saat menuju lokasi kampanye terbuka di Lapangan Reformasi Tembung, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (1/2/2024).
Pantauan Kompas.com, simpatisan Anies membanjiri Bandara Kualanamu dan sepanjang jalan menuju lokasi kampanye terbuka.
Jarak yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu setengah jam menjadi berjam-jam akibat macet total.
Baca juga: Sempat Sulit Dapat Izin Pakai JIS, Anies: Ini Kegiatan Konstitusional, Bukan Konser Cari Untung
Mobil yang ditumpangi Anies dan Surya Paloh tampak terjebak di tengah kemacetan meski sudah dibantu pasukan pengawalan polisi.
Setelah berhasil mencapai panggung, Anies menyampaikan bahwa ia dan rombongannya harus berjalan kaki di sejauh beberapa kilometer.
"Kami semua hadir tamu-tamu berjalan beberapa kilometer sampai ke sini," ujar Anies, Kamis.
Ditemui setelah acara, Amies mengakui bahwa kampanye terbuka di Deli Serdamg kali ini merupakan yang paling ramai.
Ia takjub dengan masyarakat Deli Serdang yang begitu banyak dan memiliki daya tahan luar biasa.
"Siang tadi panas dan mereka bertahan sampai malam, sampai magrib mereka masih bertahan," tutur Anies.
Baca juga: Sebut Rakyat Cerdas, Anies Tak Khawatir Guyuran Bansos Rp 496 Triliun Jelang Pemilu
Ia lantas menceritakan momen saat rombongannya harus berjalan kaki demi mencapai lokasi kampanye.
Kendaraan sangat sulit masuk karena jalanan telah dipenuhi massa pendukungnya. Selain itu, kondisi lapangan juga dipenuhi masyarakat.
"Tadi ketika kami datang, sebagian jalan satu kilometer, sebagian dua kilometer, sebagian tiga kilometer untuk menjangkau lokasi lapangan, lapangan reformasi di Deli Serdang ini karena jalan sudah tertutup oleh massa," kata dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menyebut, hal ini menunjukkan gelora perubahan semakin kuat.
Menurut Anies, masyarakat yang datang tidak dibayar karena pihaknya tidak mampu mengeluarkan uang.
"Mereka datang membawa harapan, bukan mengharap bayaran. Mereka datang dengan semangat, dengan antusiame, keinginannya sederhana, satu kata, perubahan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.