Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Nilai Gibran Tak Perlu Pakai Gestur Cari Jawaban Mahfud, Singgung soal Sentimen Negatif

Kompas.com - 22/01/2024, 08:42 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menganggap calon presiden (cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka tidak perlu menunjukkan gimik mencari jawaban dari cawapres nomor urut 3 Mahfud MD sampai celingak-celinguk dalam debat keempat pemilihan presiden (pilpres) pada Minggu (21/1/2024) malam.

"Ya itu suatu hal yang sebetulnya tidak perlu. Maka ini pengaruh Pak Prabowo (calon presiden nomor urut 2) yang emosional ya kan, ternyata masuk di dalam diri Mas Gibran," ujar Hasto saat ditemui di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024) malam.

Hasto menjelaskan bahwa tindakan Gibran itu sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Apalagi, berdasarkan pemantauan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud, Gibran menjadi sosok yang paling mendapat sentimen negatif dari publik dalam debat cawapres.

"Inilah yang menyebabkan dari monitoring data kami, sentimen negatif terhadap Mas Gibran itu paling besar di dalam debat ini," kata Hasto.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas Prabowo-Gibran 42,2 Persen, Ganjar-Mahfud 28 Persen, Anies-Muhaimin 26,7 Persen

Sebelumnya, Gibran melakukan gimik berpura-pura mencari jawaban Mahfud MD saat debat kedua cawapres di JCC, Jakarta, Minggu (21/1/2024).

Pasalnya, Gibran merasa Mahfud tidak menjawab pertanyaannya soal greenflation atau inflasi hijau.

Awalnya, Mahfud memberi penjelasan mengenai untuk mengatasi inflasi hijau, seperti yang diminta oleh Gibran.

"Untuk mengatasi inflasi hijau, apasih inflasi hijau itu? Kan ekonomi hijau. Ekonomi hijau itu adalah ekonomi sirkuler. Di mana sebuah proses pemanfaatan produk ekonomi pangan misalnya atau produksi apapun diproduksi kemudian dimanfaatkan di-recycle, bukan dibuat. Jadi bukan barang itu lalu dibiarkan mengganggu ekologi," ujar Mahfud.

Mahfud lantas membanggakan orang Madura sebagai orang yang pertama kali mempelopori ekonomi hijau.

Baca juga: Saat Mahfud dan Cak Imin Tak Mau Terjebak Pertanyaan Istilah dari Gibran...

Menurut Mahfud, orang Madura lah yang memunguti sampah dan plastik, lalu diolah kembali.

"Nah, oleh sebab itu, kalau untuk atasi inflasi tentu yang paling gampang kebijakan-kebijakan. Diatur saja jatahnya. Di sini kan harus ada data. Kecenderungannya di sini begini. Kebijakannya harus begini. Nah itulah yang kita pahami tentang ekonomi hijau, inflasi hijau, dan sebagainya," katanya.

Namun, Gibran terlihat memberi gestur seolah-olah dirinya mencari sesuatu saat mendapat kesempatan menanggapi jawaban Mahfud.

Rupanya, Gibran sedang mencari jawaban Mahfud. Sebab, ia merasa Mahfud tidak menjawab pertanyaannya soal inflasi hijau.

"Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya. Kok enggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah jelaskan ekonomi hijau. Prof Mahfud, yang namanya greenflation atau inflasi hijau itu ya kita kasih contoh yang simpel saja," kata Gibran.

"Demo rompi kuning di Perancis. Bahaya sekali. Sudah memakan korban. Nah ini harus kita antisipasi. Jangan sampai terjadi di Indonesia. Kita belajar dari negara maju. Negara maju saja masih ada tantangan-tantangannya," ujarnya lagi.

Baca juga: Tanggapi Gestur Gibran Cari Jawaban Mahfud, Yenny Wahid: Itu Kesannya Melecehkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com