Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

TKN Sebut Kemandirian Pangan Jadi Prioritas Prabowo-Gibran Jika Berhasil Pimpin Indonesia

Kompas.com - 14/01/2024, 20:43 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com - Komandan Tim Komunikasi Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budisatrio Djiwandono menjelaskan bahwa kemandirian pangan akan menjadi prioritas utama jika pasangan calon (paslon) nomor urut dua tersebut berhasil memimpin Indonesia.

Hal itu, sebut dia, mutlak dilakukan, karena krisis pangan sudah berada di depan mata.

“Sektor utama yang menjadi target swasembada Prabowo-Gibran, yaitu swasembada pangan, air, dan energi. Dalam sektor tersebut, kita tidak boleh lagi bergantung kepada impor. Khusus soal pangan, Pak Prabowo sudah sampaikan bahwa pangan adalah masalah hidup mati sebuah bangsa,” jelas Budisatrio melalui keterangan persnya, Minggu (14/1/2024).

Dia menjelaskan, Indonesia tengah mengalami defisit pangan akibat pertambahan penduduk dan penurunan produktivitas lahan. Contoh yang terjadi adalah pada komoditas beras.

Baca juga: PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Unggul dalam Emosi dan Intimidasi, TKN: Enggak Usah Ditanggapi

“Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, setiap tahun penduduk kita bertambah sekitar tiga juta jiwa. Peningkatan populasi ini belum diimbangi penambahan luas panen. Padahal, beras ini dikonsumsi oleh hampir semua warga negara,” jelasnya.

Defisit tersebut, lanjut Budisatrio, tidak bisa ditutupi dengan mengandalkan impor dari luar negeri.

“Belajar dari kejadian gandum saat pecah perang Ukraina-Rusia, rantai pasok terganggu, sehingga harga gandum kita yang sangat tergantung impor meningkat tajam. Jangan sampai ini juga terjadi pada beras yang merupakan pangan utama kita," ujarnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, Prabowo-Gibran menargetkan penambahan minimal empat juta hektar luas panen lewat program Lumbung Pangan.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Ungkap Menu Makan Siang Gratis: Dari Telur hingga Daging

Lumbung pangan ini akan ada mulai dari level terkecil desa oleh para petani, sampai level nasional dengan melanjutkan food estate. Caranya adalah dengan melakukan penambahan indeks pertanaman serta intensifikasi dan pemanfaatan lahan terlantar.” Budisatrio.

“Teknologi digital untuk pertanian juga akan jadi prioritas. Kita akan mencetak sawah-sawah baru, sekaligus meningkatkan produktivitas lahan yang sudah ada dengan alat dan teknologi digital dan modern. Tak ada pilihan lain, ini harus dilakukan," imbuhnya.

Dalam konteks pemilihan presiden sendiri, Budisatrio mengimbau agar krisis pangan dapat dijadikan sebagai diskusi yang sehat karena berkaitan erat dengan masa depan negara.

“Keberpihakan pada isu pangan harusnya menjadi kesepakatan bersama. Kita justru menantikan ragam gagasan untuk menghadapi krisis pangan dari masing-masing pasangan calon. Dari Prabowo-Gibran jelas, kita akan melanjutkan food estate dan menyempurnakannya menjadi Lumbung Pangan," ujarnya.

Baca juga: Mobil Ketua Relawan Prabowo-Gibran di Bantaeng Diduga Dirusak OTK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Pegawai Kementan Bikin Perjalanan Dinas Fiktif demi Penuhi Kebutuhan SYL

Nasional
Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Sidang SYL, Saksi Ungkap Permintaan Uang Rp 360 Juta untuk Sapi Kurban

Nasional
Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Hadiri Perayaan Ultah Hendropriyono, Prabowo Dihadiahi Patung Diponegoro

Nasional
Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Menag Minta Jemaah Jaga Kesehatan, Suhu Bisa Capai 50 Derajat Celsius pada Puncak Haji

Nasional
Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Tinjau Pasar Baru di Karawang, Jokowi: Harga Cabai, Bawang, Beras Sudah Turun

Nasional
KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

KPK Sebut Eks Dirut Taspen Kosasih Rekomendasikan Investasi Rp 1 T

Nasional
Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Hakim MK Tegur Kuasa Hukum KPU karena Tidak Rapi Menulis Dokumen

Nasional
Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com