Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Minta Kader Tahan Diri Hadapi Berbagai Narasi yang Menyudutkan Prabowo-Gibran

Kompas.com - 13/01/2024, 21:33 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta kadernya tak mudah terpancing dengan berbagai narasi yang menyudutkan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Muzani mengingatkan bahwa kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2025 hanya sesaat. Oleh karenanya, kader Gerindra harus turut menjaga persatuan di masyarakat.

“Serta menahan diri, jangan mengancam. Jagalah ritme perjuangan kita, karena sesungguhnya semua (capres) yang bertanding, berdebat adalah keluarga besar Indonesia,” ujar Muzani pada kader Gerindra di Karawang, Jawa Barat dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/1/2024).

Dia juga mendorong agar kader Gerindra berjuang dengan total untuk memenangkan Prabowo-Gibran dalam satu putaran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca juga: Sekjen Gerindra Minta Kadernya Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran agar Masyarakat Tak Terpecah Belah

Menurutnya, upaya itu perlu dilakukan untuk menjaga agar masyarakat tak terpecah belah seperti pada Pilpres 2019.

“Karena itu ke-bhinekaan kita, ke-Pancasila-an kita harus dijaga dengan Prabowo-Gibran menang satu putaran,” kata Muzani.

Terakhir, dia menekankan bahwa Indonesia adalah negara besar yang tak mungkin dikelola sendiri oleh Gerindra.

Oleh karena itu, Muzani menegaskan bahwa Prabowo bakal merangkul semua pihak jika nantinya memenangkan Pilpres 2024.

“Kita akan rukun lagi, bersama-sama lagi, guyon-guyon lagi. Keluarga besar bangsa Indonesia, seluruh rakyat Indonesia harus bersama-sama membangun negara ini,” ujarnya.

Baca juga: Pengancam Anies Ditangkap, TKN Minta Pendukung Prabowo Sampaikan Dukungan dengan Santun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com