Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Dirut Len Industri Sebutkan 3 Hal Penting yang Harus Dicek Pemerintah Saat Beli Alutsista

Kompas.com - 14/01/2024, 18:52 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Utama (Dirut) PT Len Industri Bobby Rasyidin menilai bahwa umur alat perang, seperti alat utama sistem senjata (alutsista) yang dibeli Kementerian Pertahanan (Kemenhan), bukanlah hal yang terlalu penting.

Pasalnya, terdapat tiga hal penting selain umur yang perlu dijadikan rujukan dan dipastikan dalam membeli alutsista.

Pertama, operating readiness atau alutista masih layak dioperasikan atau tidak. Kedua, kelayakan combat readiness. Ketiga, terkait level safety dan worthines yang dapat menjamin keselamatan kru di dalamnya.

“Selain itu, ada juga penilaian dari struktur alutsista yang dibagi menjadi beberapa bagian, seperti platform, mesin (engine), mekanikal, struktur, dan sistem. Adapun sistem di alutsista mencakup sistem navigasi, pengawasan (surveillance), dan sistem tempur,” ujar Bobby dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (14/1/2024).

Baca juga: Bantah Anies, Jubir Prabowo: Tak Ada Anggaran Rp 700 T Kemenhan Cuma untuk Alutsista Bekas

Hal tersebut disampaikan Bobby dalam sebuah diskusi di Media Center Indonesia Maju, Menteng, Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Bobby menambahkan, platform, mesin, dan mekanikalnya umumnya didesain sedemikian rupa agar alutsista memiliki umur yang panjang.

Oleh karena itu, mempermasalahkan umur alutsista dinilainya sebagai hal yang cukup biasa.

“Sebagai contoh, kapal induk itu didesain agar dapat berumur hingga 100 tahun. Biasanya, yang berubah cepat itu adalah sistemnya. Sebab, seiring perkembangan zaman, perang itu sudah bukan perang fisik, tapi perang elektronika," kata Bobby.

Untuk komponen selain sistem, tambah Bobby, biasanya dilakukan pengecekan dan perbaikan berat (overhaul) secara berkala.

Baca juga: Data Belanja Alutsista Disebut Bukan Rahasia karena Pembeliannya Juga Bersumber dari Pajak

“Namun, yang perlu mendapat perhatian khusus adalah sistem alat perang seperti alutsista itu harus terus diperbaharui. Misalnya, engine sekian tahun flying hours harus diganti. Terpenting, kita melakukan modernisasi atau upgrade dari sistemnya supaya alutsista tidak ketinggalan zaman," terang Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com