JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Nusron Wahid mengatakan Prabowo tidak perlu meminta maaf usai menyebut Presiden ke-1 Soekarno atau Bung Karno memakai alat utama sistem senjata (alutsista) bekas pada masa pembebasan Irian Barat.
Adapun Nusron merespons Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto yang mendesak Prabowo meminta maaf.
"Kalau memang faktanya seperti itu masa harus minta maaf? Semua perkara harus dijelaskan sama ahlinya. Mohon maaf Mas Hasto bukan ahli soal ini. Pak Prabowo tidak salah, masa harus minta maaf," ujar Nusron saat dimintai konfirmasi, Senin (8/1/2024).
Baca juga: CEK FAKTA: Prabowo Sebut Soekarno Gunakan Alutsista Bekas Saat Pembebasan Irian Barat
Nusron menjelaskan, yang harusnya meminta maaf justru capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Dia menilai Ganjar memaparkan data yang membuat Indonesia terlihat jelek saat debat capres semalam.
"Padahal tidak mungkin mengukur pertahanan hanya dengan satu indeks yaitu Indeks Global Peace. Padahal militery rank kita naik. Terorisme turun. Tingkat frigility juga turun," tuturnya.
"Dalam Indeks Global Peace pun, kita jauh lebih baik dibandingkan Amerika Serikat, Perancis, India dan negara Amerika," imbuh Nusron.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mendesak calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta maaf karena menyebut Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno memakai alutsista (alat utama sistem senjata) bekas pada masa pembebasan Irian Barat.
Menurut Hasto, data yang disampaikan Prabowo dalam debat capres kedua, Minggu (7/1/2024) malam itu keliru.
Baca juga: Tanggapi Undangan Prabowo Bahas Alutsista, Anies: Harus di Forum Terbuka
"Kami ingin meluruskan pernyataan Pak Prabowo. Sepertinya keliru, pada masa Bung Karno menggunakan peralatan bekas. Itu konteksnya berbeda. Banyak peralatan baru yang dipakai oleh Bung Karno guna pembebasan Irian Barat," kata Hasto dalam keterangannya, Senin (8/1/2024).
"Seperti peralatan dari Yugoslavia. Bahkan dari yang sebagian dipakai untuk pembebasan Aljazair, bangsa-bangsa Islam banyak merdeka karena campur tangan kepemimpinan Bung Karno," kata dia.
Ia juga menyebut bahwa Bung Karno mendapat pesawat Hercules C130 dari Presiden Amerika Serikan Kennedy dan itu dianggap alutsista baru.
"Sehingga Pak Prabowo sebagai Menhan (Menteri Pertahanan) sayangnya tidak memahami bagaimana postur angkatan perang kita saat itu," ucap Hasto.
Baca juga: Hasto Kristiyanto Desak Prabowo Minta Maaf karena Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini mengatakan, pada era Bung Karno saat itu, alutsista Indonesia merupakan kekuatan angkatan perang terkuat di belahan bumi selatan.
Atas berbagai rujukan tersebut, Hasto mendesak Prabowo meminta maaf karena dinilai tidak paham terhadap konsepsi pertahanan era Bung Karno.
"Ini yang Pak Prabowo seharusnya meminta maaf atas ketidakpahaman terhadap konsepsi pertahanan pada masa Bung Karno yang dipakai untuk pembebasan Irian Barat dan membantu negara-negara Asia Afrika termasuk Aljazair, kemudian Pakistan yang mencoba melepaskan diri dari imprealisme Inggris," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.