Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Kaesang Dikira Gibran Saat Datang ke Gunung Kidul

Kompas.com - 14/01/2024, 18:48 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Momen unik terjadi ketika Ketua Umum (Ketum) PSI Kaesang Pangarep menghadiri acara Pesta Rakyat PSI di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (14/1/1/2024).

Di situ, ada seorang ibu-ibu bernama Yanti Puji Lestari yang keliru mengira Kaesang sebagai cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka.

Momen itu terjadi ketika Kaesang mengajak sebanyak lima ibu-ibu maju ke depan untuk diberi hadiah jika berhasil menjawab pertanyaannya.

"Ke sini sama siapa?" tanya Kaesang ke Ibu Yanti.

"Saya sendiri karena mau ketemu Mas Gibran," jawab Ibu Yanti diikuti riak tawa para warga lain yang hadir di lokasi

Baca juga: Banyak Orang Belum Kenal PSI, Kaesang: Tugas Saya Memperkenalkan

Kaesang lantas memberikan pertanyaan yang sangat gampang untuk ibu tersebut.

"Pertanyaannya gampang, nama saya siapa bu?" tanya Kaesang lagi.

Ibu Yanti kemudian menjawab pertanyaan Kaesang dengan benar.

Dia turut menjelaskan bahwa selama ini mengira bahwa Gibran dan Kaesang adalah satu nama.

"Saya sudah tahu namanya, Mas Kaesang. Saya kira nama Gibran sama Kaesang itu satu nama," ungkap Yanti.

"Jadi Gibran kaesang begitu?" tanya anak bungsu Presiden Joko Widodo ini.

"Iya. Mohon maaf pengertian saya karena saya sudah tua ya," terang Yanti.

"Mboten bu, nggih mboten nopo nopo (Tidak bu, iya tidak apa-apa). Nanti hadiahnya disiapkan," tutur Kaesang.

Sering dikira Jokowi

Dalam kesempatan itu, Kaesang mengungkapkan dirinya sering dikira Gibran oleh banyak orang.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com