NGANJUK, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku sependapat dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bahwa presiden yang akan datang harus bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.
Ganjar pun kemudian mengungkap pengalamannya menjadi tim sukses Presiden Joko Widodo pada dua pemilu sebelumnya.
"Oh iya, jelas dong. Saya kan dua kali pilpres terakhir kemarin, selalu tim sukses. Kami diminta untuk memberikan masukan," kata Ganjar saat ditemui di Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Menurut dia, salah satu cara agar ia dapat memenangkan presiden berkuasa selama dua periode di Indonesia adalah dengan mendukung dan mengamankan program kerja pemerintah pusat.
Baca juga: Di Hadapan Petani Nganjuk, Ganjar: Kalau Impor, Perhatikan Dulu Produk Dalam Negeri
"Mau saya sebut di Jawa Tengah? Di demo pertama saya adalah pabrik semen di Rembang. Kami amankan, karena itu punya BUMN. Biarkan kami ambil seluruh tanggung jawabnya," ujar dia.
"Dengan catatan-catatan mungkin Ganjar menjadi negatif," sambungnya.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu mengaku tak masalah meskipun hal yang dilakukan mungkin berisiko bagi dirinya.
Kemudian, Ganjar mencontohkan soal kasus Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, yang kemudian menimbulkan konflik antara warga desa dan aparat kepolisian.
Sebagai informasi, terjadinya konflik ini dilatarbelakangi penolakan Desa Wadas atas rencana pembukaan penambangan batuan andesit di Desa Wadas.
Sebab, penambangan itu akan merusak 28 titik sumber mata air warga desa.
Baca juga: Lika-liku Khofifah: Sempat Masuk Bursa Cawapres Ganjar dan Anies, Kini Dukung Prabowo-Gibran
"Wadas, saya amankan itu karena belasan tahun tidak pernah jadi dan kemudian pemerintahan harus menyelesaikan," tutur dia.
"Saya ambil tanggung jawabnya. Tertuduhnya saya? Tidak apa-apa. Tapi tugas saya adalah menyelesaikan ketika persoalan itu muncul," lanjut Ganjar.
Terakhir, Ganjar mengaku tak ragu-ragu terhadap apa yang telah dilakukannya. Sebab, hal itu dianggapnya sebagai dukungan terhadap Jokowi untuk menghadapi kontestasi pemilu.
"Karena kan pasangan pilpres dua periode terakhir kan kami mendukung terus-menerus," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyorot soal adanya perbedaan pendapat di tengah-tengah pelaksanaan Pemilu 2024.