Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAU Terima Pemaparan Sistem Pertahanan Udara dari Dankosek IKN soal Radar sampai Sistem Senjata

Kompas.com - 11/01/2024, 13:59 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo menerima paparan sistem pertahanan udara (hanud) dari Komandan Komando Sektor (Dankosek) Ibu Kota Negara (IKN) Marsekal Pertama Abdul Haris di ruang rapat KSAU, Markas Besar TNI AU, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (9/1/2024).

Sistem hanud itu disebut Archipelagic Air Defense System (IAADS).

Dalam paparannya, Abdul Haris menjelaskan bahwa IAADS merupakan sistem pertahanan udara yang akan terintegrasi dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Sistem hanud ini terdiri dari berbagai radar, sistem senjata, serta pusat komando dan pengendalian (kodal).

Baca juga: KSAU Ungkap Rencana Pengadaan 25 Radar Baru

KSAU Fadjar pun mengapresiasi paparan Abdul Haris tersebut. Dia juga meminta IAADS terus dikembangkan dan ditingkatkan kemampuannya agar dapat menghadapi berbagai ancaman udara yang semakin kompleks.

Fadjar berharap sistem pertahanan udara nasional (sishanudnas) IAADS bisa lebih dikembangkan dan dibangun dengan realistik dan futuristik.

“Tentunya kita harus mencurahkan pengetahuan kita bersama-sama baik di level taktis maupun strategis untuk mewujudkannya,” kata Fadjar kepada jajaran, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AU, Kamis (11/1/2024).

Fadjar kemudian menamai sishanudnas IAADS dengan “Cakra”.

Baca juga: Pesan KSAU ke Dankodiklatau: Siapkan Personel untuk Alutsista Baru dan Sistem Pendidikan Drone Tempur

Dilansir dari siaran pers yang sama, sishanudnas “Cakra" adalah konsep sistem pertahanan udara kepulauan yang memiliki kemampuan untuk mendeteksi, melacak, dan menetralisir ancaman melalui komponen berupa Integrated Air Defense System, Electromagnetic Warfare, Cyber and Space, Maritim-Air-Land Platform Integration serta Regulated Fly Zone.

Adapun “Cakra” merupakan senjata milik Dewa Kresna dalam kisah pewayangan. Cakra bermakna senjata milik Kresna yang sakti untuk membasmi ketidakadilan dan menegakkan kebenaran di muka bumi.

Tentunya hal itu sangat relevan dengan konsep IAADS sebagai senjata pamungkas TNI dalam menghadapi ancaman wilayah udara nasional dibawah komando TNI AU.

Baca juga: KSAU Pimpin Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI AU, dari Irjenau hingga Kadisminpersau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Jokowi Disebut Berpotensi Masuk Partai Lain Usai Bobby Gabung Gerindra

Nasional
Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Jokowi Minta Pembangunan Jalan-Jembatan Darurat di Daerah Terdampak Banjir Sumbar Segera Tuntas

Nasional
Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Kompolnas Yakin Polisi Bakal Bekuk 3 Buronan Pembunuhan “Vina Cirebon”

Nasional
Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Menkes Sebut Efek Samping Vaksin AstraZeneca Terjadi di Wilayah Jarang Kena Sinar Matahari

Nasional
PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

PKS Terbuka Usung Anies dalam Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Singgung Sejumlah PTN Terkait UKT, Kemendikbud: Justru UKT Rendah Tetap Mendominasi

Nasional
Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Dewas KPK Belum Diperiksa Bareskrim Terkait Laporan Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Jokowi Berharap Meninggalnya Presiden Iran Tak Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Nasional
Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Fakta soal Istana Merdeka, Tempat Soeharto Nyatakan Berhenti dari Jabatannya 26 Tahun Lalu

Nasional
Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Bobby Nasution Gabung Gerindra, Politikus PDI-P: Kita Sudah Lupa soal Dia

Nasional
Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Kunjungi Pentagon, KSAD Maruli Bahas Latma dan Keamanan Pasifik dengan US Army

Nasional
Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Di WWF Ke-10, Jokowi Ungkap 3 Komitmen Indonesia untuk Wujudkan Manajemen Sumber Daya Air Terintegrasi

Nasional
Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Terdakwa Sadikin Rusli Dituntut 4 Tahun Penjara Kasus Pengondisian BTS 4G

Nasional
Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Di WWF 2024, Pertamina NRE Paparkan Upaya Mencapai Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi

Nasional
Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Jokowi: Ditanyakan ke yang Tak Mengundang, Jangan Saya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com