Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Belum Ucapkan Selamat Ultah ke PDI-P, Ganjar: Lupa Kali

Kompas.com - 10/01/2024, 17:56 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo tak ambil pusing dengan Presiden Joko Widodo yang tidak mengirimkan ucapan selamat ulang tahun ke-51 bagi PDI Perjuangan, baik dalam bentuk video maupun karangan bunga.

Menurut Ganjar, Jokowi lupa untuk memberi ucapan selamat karena sedang menjalani kunjungan kepresidenan ke luar negeri.

Baca juga: Berharap Jokowi Hadir di HUT PDI-P, Ganjar: Kalau Masih Anggota Biasanya Pengin Datang

"Beliau di Filipina kok, lupa kali, biasanya datang ngucapin kok," kata Ganjar di Brebes, Rabu (10/1/2024) sore.

Politikus PDI-P ini pun mengaku tidak berkomunikasi dengan Jokowi soal acara peringatan HUT ke-51 PDI-P hari ini.

Baca juga: Jokowi Tak Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke PDI-P, Hasto: Rakyat Mencatat dan Melihat

Ganjar mengatakan, komunikasi itu biasanya dilakukan langsung ke Dewan Pimpinan Pusat PDI-P.

Ia pun mengaku masih berharap agar Jokowi dapat hadir dalam acara peringatan HUT ke-51 PDI-P.

Sebab, sang kepala negara merupakan kader PDI-P dan hingga kini tidak pernh menyatakan keluar dari partai tersebut.

Baca juga: Ganjar Suarakan Perubahan, Sekjen PDI-P Jelaskan Maknanya

"Ya iyalah, sampai hari ini sih saya tidak melihat beliau mundur dari partai kan tidak. Kalau masih anggota biasanya juga kepengin dateng gitu," kata Ganjar.

Seperti diketahui, Jokowi tidak hadir dalam acara peringatan HUT ke-51 PDI-P yang digelar di Sekolah Partai PDI-P, Rabu pagi tadi karena sedang melakukan rangkaian kunjungan kerja ke Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Adapun Wakil Presiden Ma'ruf Amin datang menghadiri acara itu sebagai perwakilan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com