Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Catatan Debat Capres

Kompas.com - 09/01/2024, 18:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DEBAT antarcalon presiden (Minggu, 7/2/2024), cukup memberi kejutan. Tidak seperti yang diduga, Prabowo Subianto yang diramalkan akan tampil lebih prima dibandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, ternyata justru sebaliknya.

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas menyebutkan bahwa Prabowo mendapat nilai lebih rendah (6,9) daripada Anies dan Ganjar (keduanya 7,4) pada aspek menjawab pertanyaan.

Demikian juga pada aspek penguasaan permasalahan, Prabowo mendapat angka 6,9, lebih rendah daripada Anies (7,2) dan Ganjar (7,4).

Pada aspek penampilan di atas panggung, skor Prabowo sami mawon, yaitu lebih rendah (7,1) dibanding Anies (7,9) dan Ganjar (7,8).

Ada beberapa hal yang menarik untuk dicatat, yang mungkin mendasari penilaian 210 responden Litbang Kompas tersebut.

Pertama, Anies yang mendapat giliran pertama menyampaikan visi-misi memberi sengatan terlebih dahulu kepada Prabowo, dengan mengontraskan banyaknya jumlah prajurit TNI yang tidak memiliki rumah dengan lahan luas (340.000 hektare) yang dimiliki Prabowo.

Sengatan perdana Anies itu agaknya membuat Prabowo terkejut. Dengan spontan ia menyahut bahwa tuduhan Anies itu salah. Tak urung ia mendapat teguran moderator agar berbicara pada waktu yang disediakan.

Kedua, sengatan Anies kepada Prabowo terus dilontarkan pada sesi-sesi berikutnya, baik pada saat merespons pandangan Prabowo terhadap isu yang disampaikan panelis, maupun pada saat sesi tanya jawab antarcalon.

Beberapa sengatan Anies itu antara lain tentang kenaikan gaji anggota TNI/Polri yang hanya tiga kali selama pemerintahan sekarang, sementara pada era SBY naik sembilan kali.

Lalu tentang etika Prabowo menunjuk Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden berdasar keputusan Mahkamah Konstitusi yang bermasalah, tentang kinerja Kementerian Pertahanan yang diberi nilai 11 dari 100.

Masalah etika juga disoroti Anies dengan menyinggung peran orang-orang dekat Prabowo yang terlibat dalam proyek food estate Kemenhan.

Anies juga mempersoalkan pembelian pesawat bekas, serangan siber yang tidak mampu diatasi, padahal pemerintah mengeluarkan anggaran yang besar untuk pertahanan dan keamanan.

Ketiga, walau tidak sesering Anies, Ganjar juga memberikan serangan yang cukup tajam kepada Prabowo sebagai Menhan. Ganjar menyebut kinerja Kemenhan dibawah pimpinan Prabowo mendapat nilai 5 dari 10.

Dinyatakan juga bahwa perencanaan penguatan pertahanan di era Prabowo disusun secara gegabah, yaitu top down. Akibatnya banyak alutsista yang tidak sesuai dengan kebutuhan setiap matra/angkatan.

Yang paling menyengat adalah ketika Ganjar menyodorkan beberapa indeks kinerja pertahanan secara global di mana Indonesia menunjukkan penurunan selama tahun-tahun terakhir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com