Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegaskan Tak Bakal Serang Personal Saat Debat, Mahfud MD: Untuk Apa? Kekanak-kanakan!

Kompas.com - 09/01/2024, 16:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menegaskan, dirinya tidak akan pernah menyerang personal cawapres lain saat debat Pilpres 2024.

Menurutnya, menyerang personal seseorang saat debat merupakan sifat kekanak-kanakan.

Mahfud menyampaikan ini setelah ditanya soal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta debat selanjutnya tidak saling menjatuhkan personal capres-cawapres, tetapi kebijakan.

"Kalau saya, ndak, ndak punya rencana saling serang personal. Untuk apa? Itu kekanak-kanakan," kata Mahfud ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta, Selasa (9/1/2024).

Baca juga: Tanggapi Jokowi, Mahfud: Pak Ganjar Tak Serang Personal dan Tak Minta Bocorkan Rahasia Negara

Mahfud menilai, saat debat ketiga Pilpres 2024 pada Minggu (7/1/2024), juga tidak ada capres yang menyerang personal capres lain.

Ia lantas menyoroti apa yang diberitakan media massa bahwa capres nomor urut 1 dan 3, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo dinilai ingin meminta capres nomor urut 2 sekaligus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membuka data rahasia pertahanan.

"Kan kemarin menurut saya juga ndak serang personal. Yang Pak anu toh? Pak Ganjar? Ndak personal dan ndak ada rahasia negara yang diminta dibocorkan," nilai Mahfud.

"Kan minta keterbukaan anggaran. Rahasia negara itu misalnya, temuan intelijen, rencana intelijen, rencana penyerangan, rahasia tentang tempat tempat vital. Nah itu namanya rahasia negara," sambungnya.

Baca juga: Soal Format Debat Pilpres, Mahfud: Terserah KPU, Saya Manut Saja

Lebih jauh, Menko Polhukam ini mengatakan bahwa pada debat kemarin, capres nomor 1 dan 3 meminta Prabowo menjelaskan soal anggaran yang dituding untuk membeli alutsista bekas.

Menurut Mahfud, jika alutsista yang dibeli Kementerian Pertahanan tidak bekas, Prabowo semestinya bisa menjawab anggaran itu dengan lugas.

"Itu bukan rahasia, dijelaskan saja, 'Ndak bekas, tapi ini, anggarannya'. Kan gitu saja, biar publik tahu. Menurut saya, ndak ada rahasia negara yang diminta dibocorkan kemarin," jelas Mahfud.

"Coba saya minta, yang mana yang rahasia negara? Kan, semuanya nonton. Apa rahasia negara yang kemarin harus diminta oleh salah satu capres? Lalu kemudian diminta dibuka," sambung eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengatakan, debat pemilihan presiden (pilpres) sebaiknya diformat lebih baik lagi ke depannya.

Baca juga: TPN Persilakan KPU Beri Sanksi Pendukung Ganjar-Mahfud jika Langgar Aturan Debat karena Acungkan 3 Jari

Menurutnya, tidak masalah antarpaslon saling serang, asalkan menyoal kebijakan, visi, dan misi.

"Debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu sehingga (berlangsung) hidup. Saling menyerang enggak apa-apa, tapi (soal) kebijakan, policy, visinya yang diserang," ujar Jokowi dalam keterangan pers di Serang, Banten, Senin.

"Bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal saya kira enggak perlu. Enggak, enggak baik, tidak mengedukasi," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Petahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Prabowo Terbang ke Sumbar dari Qatar, Cek Korban Banjir dan Beri Bantuan

Nasional
Soal Pernyataan 'Jangan Mengganggu', Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Soal Pernyataan "Jangan Mengganggu", Prabowo Disarankan Menjaga Lisan

Nasional
BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

BNPB Harap Warga di Zona Merah Banjir Lahar Gunung Marapi Mau Direlokasi

Nasional
Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Revisi UU Kementerian Negara Disetujui Jadi Usul Inisiatif DPR

Nasional
Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Prabowo Ogah Pemerintahannya Diganggu, Pakar: Sistem Kita Demokrasi

Nasional
Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Sistem Pemilu Harus Didesain Ulang, Disarankan 2 Model, Serentak Nasional dan Daerah

Nasional
Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Brigjen (Purn) Achmadi Terpilih Jadi Ketua LPSK Periode 2024-2029

Nasional
JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

JK Bingung Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan Bisa Jadi Terdakwa Korupsi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Kalau Perusahaan Rugi Direkturnya Harus Dihukum, Semua BUMN Juga Dihukum

Nasional
Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Terseret Kasus Gubernur Maluku Utara, Pengusaha Muhaimin Syarif Punya Usaha Tambang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com