Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Bawa Data Keliru soal Pertahanan, Ganjar Tunjukkan Kertas "Contekan"-nya

Kompas.com - 07/01/2024, 22:25 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo memaparkan data-data yang dia bawa karena disentil capres nomor urut 2 Prabowo Subianto telah memiliki data yang keliru terkait pertahanan di Indonesia.

Mulanya, Prabowo menuding capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Ganjar membawa data-data yang keliru terkait persoalan pertahanan.

"Dua, saya sekali lagi data-data yang bapak (Anies) pegang adalah keliru dan juga Pak Ganjar juga tadi banyak kelirunya," kata Prabowo pada sesi sebelumnya di debat capres kedua, Minggu (7/1/2024).

Baca juga: Ganjar Tanya Kenapa MEF Turun, Prabowo Ngaku Tak Punya Cukup Waktu Beri Penjelasan

Ganjar lantas diberikan kesempatan menjawab.

Kepada Prabowo, Ganjar berterima kasih karena telah menuding data yang dibawanya salah.

Pada momen ini, Ganjar terlihat mengambil kacamata dan mengenakannya.

Di tangan Ganjar memegang secarik kertas yang diduga berisi data-data yang bakal disampaikan terkait persoalan pertahanan.

Merasa data yang dibawanya tidak keliru, Ganjar meminta kamera pun melakukan "zoom" atau "closeup" pada secarik kertas yang dipegangnya.

"Silakan bantah data saya hari ini. Dan saya izinkan kalau ada staf (Prabowo) mau bantu, silakan berdiri di sebelahnya. Izinkan," kata Ganjar dalam debat.

"Kalau mau dicloseup, boleh," pinta Ganjar lagi.

Baca juga: Momen Ganjar Minta Prabowo Jelaskan Alasan Beli Pesawat Bekas untuk Pertahanan Udara


Ganjar mengaku menyiapkan data itu untuk disampaikan sedari rumah.

Mantan Gubernur Jawa Tengah ini pun menantang Prabowo bicara data yang benar.

Tak sampai situ, Ganjar mengutarakan terjadinya penurunan global military index yang bersumber dari Bonn International Center for Conflict Studies.

Ganjar menyebut semua skor penurunan itu ada. Namun tak terlihat dalam kamera berapa penurunan skor itu dari tiap periode.

Selain itu, Ganjar juga menyebut kapabilitas militer mengalami penurunan jika merujuk data Lowy Institute Asia Power Index.

Dari situ lah, Ganjar sekaligus menanyakan pada Prabowo mengapa data-data tersebut menunjukkan penurunan.

"Termasuk kemudian capaian Minimum Essential Forces (MEF) kita hanya 65,49 persen dari target 79 persen. Mengapa, terjadi penurunan dan apa solusinya?" pungkas politikus PDI-P ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

Nasional
Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

Nasional
Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

Nasional
Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

Nasional
Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

Nasional
Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

Nasional
Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat hingga 16 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com