Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pemberian Bansos Tak Dipolitisasi, Kubu Amin: Hak Rakyat, Ada Enggak Ada Pilpres

Kompas.com - 04/01/2024, 16:33 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Hasanuddin Wahid meminta pemberian bantuan sosial (bansos) tidak dipolitisasi.

Ia mengatakan, bansos merupakan hak warga yang membutuhkan dan tidak terkait dengan urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Masyarakat harus dikasih tahu bahwa itu hak mereka. Mereka berhak dapat bansos ada atau tidak ada pilpres,” ujar Hasanuddin pada Kompas.com, Kamis (4/1/2024).

Baca juga: Istana: Bansos Bersumber dari APBN, Tak Ada Hubungan dengan Pemilu

Menurutnya, bansos tak boleh diklaim sebagai keberhasilan pemerintah saja. Sebab, kebijakannya diputuskan bersama dengan DPR RI.

Maka, lanjut Hasanuddin, bansos tak boleh dikaitkan dengan figur tertentu, apalagi dengan pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden.

Bansos itu kan kesepakatan bersama pemerintah dengan DPR. Ketok palunya bareng, kalau ketok palunya bareng enggak boleh mengalami personalisasi. Kalau bansos mengalami personalisasi itu bukan bansos, tapi sedekah,” tuturnya.

Baca juga: Cak Imin Tegaskan Tak Ingin Hentikan Bansos, tapi Tolak Diklaim Paslon Tertentu

“Bansos namanya sosial, itu berarti buah dari keputusan politik di eksekutif dan legislatif. Oleh karena itu dari itu harus betul-betul tepat sasaran, dan tidak boleh diklaim oleh salah satu pihak,” papar dia.

Terakhir, ia meminta agar masyarakat kritis dan tak tergoda jika diajak untuk memilih paslon tertentu usai menerima bansos.

“Meskipun mereka dapat bansos mereka punya kebebasan memilih siapa capres yang mereka dukung, karena enggak ada hubungannya bansos itu dengan pilihan politik seseorang, baik pilpres maupun pileg,” imbuh dia.

Sebelumnya, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo meminta agar pemberian bansos jangan dipolitisasi.

Baca juga: Pemkot di Korea Selatan Ini Beri Bansos Rp 1,2 M untuk Bayi Baru Lahir

Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud MD juga meminta pemerintah agar menunda pemberian bansos sampi Pilpres 2024 selesai.

Sementara, pihak Istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana menekankan pemberian bansos tak ada kaitannya dengan pemilu karena bersumber dari APBN.

Selain itu, Ari menyatakan penyaluran bansos tak bisa ditunda karena masyarakat tidak mampu tengah menghadapi kesulitan ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com