JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengatakan, sejumlah kader yang menyatakan sebagai "Pejuang PPP" dan mendukung pasangan calon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, baru tujuh bulan bergabung dengan PPP.
Menurut Mardiono, keanggotaan yang relatif masih singkat itu tidak bisa disebut sebagai "Pejuang PPP".
Terlebih, mereka belum membaca Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP secara lengkap.
"Mereka baru bergabung tujuh bulan, belum genap satu tahun. Jadi membaca AD/ART saja rupanya belum. Karena kalau membaca AD/ART, bahwa sebagai anggota majelis pertimbangan itu tugasnya adalah memberikan masukan-masukan kepada DPP," kata Mardiono di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2024).
Baca juga: Plt Ketum PPP Akan Pecat Kader yang Dukung Prabowo-Gibran
Mardiono lantas membandingkan pengalamannya selama puluhan tahun di partai tersebut. Karena menjadi senior, ia lalu dipilih menjadi Plt Ketua Umum untuk menakhodai partai.
"Mereka bergabung dengan PPP tujuh bulan, saya ini mengabdi di PPP ini 26 tahun. Sehingga hari ini saya diberi amanah untuk menakhodai PPP ini," ujar Mardiono.
"Bagaimana (bisa) orang 7 bulan membaca AD/ART saja tidak, tapi mengatasnamakan sebagai pejuang," imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya menganggap mereka sebagai penyusup organisasi. Pasalnya, mereka tidak memahami dan mengetahui organisasi, partai politik, maupun etika partai.
Oknum yang mengatasnamakan Pejuang PPP itu sudah dikeluarkan sebagai kader partai. Pihaknya sudah mencabut keanggotaan mereka yang mendukung Prabowo-Gibran.
"Jadi penyusupan itu di mana-mana pasti ada, jangankan di sebuah organisasi, ya. Kadang-kadang shalat Jumat di masjid saja ada yang mencuri sandal. Jadi tipe-tipe orang seperti itu di mana pun ada," jelasnya.
Pejuang PPP itu digawangi oleh Witjaksono yang merupakan wakil ketua Majelis Pertimbangan PPP.
Baca juga: Dukung Prabowo-Gibran, Wakil Ketua Majelis Pertimbangan PPP Dicopot
“Kami memang konsolidasi, banyak aspirasi yang kami terima dari bawah. Jadi karena aspirasi banyak dari bawah, kami konsolidasi, akhirnya terjadi acara ini,” kata Witjaksono kepada awak media usai deklarasi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (28/12/2023).
Witjaksono mengaku sudah berkomunikasi dengan Plt Ketua Umum PPP Mardiono. Namun, ia enggan mengungkap respons dari Mardiono.
“Silakan dikonfirmasi sendiri ke beliau,” kata Witjaksono.
Witjaksono mengatakan, ia dan sejumlah kader PPP yang tergabung “Pejuang PPP” siap disanksi karena deklarasi ini.
Baca juga: Ketum PPP: Deklarasi Oknum Satpol PP Dukung Gibran Langgar Aturan, TPN Akan Sikapi
Diketahui, PPP merupakan partai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
“Saya siap menerima segala sanksi apabila dari partai memberikan sanksi kepada kami, tapi kami hanya menyampaikan aspirasi dari bawah,” kata Witjaksono.
“Kami dari Pejuang PPP insyaAllah akan memenangkan Pak Prabowo dan Mas Gibran untuk sekali putaran,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.