Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ziarah ke Makam Bung Hatta, Singgung Kesederhanaan dan Sikap Antikorupsi

Kompas.com - 02/01/2024, 18:20 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD berziarah ke makam Wakil Presiden ke-1 Moh Hatta (Bung Hatta) di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada Selasa (2/1/2024) sore.

Mahfud menyebut ziarah ke makam Bung Hatta ini merupakan kegiatan pertamanya untuk mengawali tahun baru 2024.

"Hari ini hari pertama hari kerja di 2024 ini saya tidak melakukan kegiatan lain, tetapi berziarah dulu ke makam Bung Hatta, untuk memberi penghormatan," ujar Mahfud saat ditemui di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa.

Baca juga: Bantah Main Live TikTok karena Ikuti Anies, Mahfud: Saya Saja Enggak Tahu Dia Ngapain

Mahfud pun mengungkit momen ketika baru dideklarasikan menjadi cawapres Ganjar Pranowo pada Oktober 2023 silam.

Kala itu, Mahfud langsung mendatangi makam Presiden ke-1 Soekarno (Bung Karno) di Blitar, Jawa Timur.

"Terus terang, begitu saya dideklarasikan oleh Bu Mega untuk menjadi pasangan capres Pak Ganjar, saya ziarah memulai dengan ziarah ke Bung Karno di Blitar," tuturnya.

Lalu, Mahfud ingin mengingatkan kepada publik bahwa Indonesia pernah memiliki tokoh besar seperti Bung Hatta yang sampai sekarang selalu berada di hati masyarakat.

Bung Hatta, kata dia, juga tidak pernah hilang dari tinta emas sejarah lahirnya Indonesia.


"Di mana beliau bersama Bung Karno berjuang dengan sepenuh pengabdian kepada nusa dan bangsa sampai mengalami pemenjaraan, pembuangan, kemudian menjadi proklamator dalam tampilan dwi tunggal yang sangat serasi," kata Mahfud.

"Meskipun kemudian karena perbedaan atau karena perkembangan politik keduanya kemudian berpisah, tapi sejarah peran dwi tunggal Bung Karno dan Bung Hatta tidak bisa dilepas, tidak bisa dihapus dari tinta emas Indonesia. Di mana tanpa keduanya ini kira-kira Indonesia tidak akan lancar, tidak akan mudah meraih kemerdekaannya," sambungnya.

Selanjutnya, Mahfud menyinggung betapa sederhananya kehidupan seorang Bung Hatta semasa hidup.

Mahfud mengatakan, Bung Hatta yang saat itu menjabat wapres saja tidak sanggup membeli sepatu Bally.

Baca juga: Firli Tak Kunjung Ditahan Polisi dalam Kasus Pemerasan SYL, Mahfud MD Beri Penjelasan

"Harus nabung-nabung. Tapi ketika mampu, terjadi perubahan devaluasi rupiah, sehingga gajinya menjadi enggak cukup. Sampai berhenti jadi Presiden tidak mampu membeli sepatu Bally. Seorang Wapres beliau sangat anti korupsi. Dan itu dibuktikan juga bahwa beliau tidak mau memakan menggunakan harta negara sepeser pun," kata Mahfud.

Mahfud menyebut sikap anti-korupsi itu dibawa Bung Hatta sampai meninggal dunia.

Dalam kesempatan ziarah ini, Mahfud ditemani oleh anak Bung Hatta, mulai dari Meutia Farida Hatta, Gemala Rabi'ah Hatta, dan Halida Nuriah Hatta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com