Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Main "Live" TikTok karena Ikuti Anies, Mahfud: Saya Saja Enggak Tahu Dia Ngapain

Kompas.com - 02/01/2024, 17:15 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD membantah jika dirinya dianggap mengikuti capres nomor urut 1 Anies Baswedan live di media sosial TikTok.

Jangankan ikut-ikutan live TikTok, Mahfud bahkan mengaku tidak tahu apa yang dilakukan Anies dengan media sosial tersebut.

"Saya ndak merasa ikutan, karena saya ndak tahu Anies melakukan apa," ujar Mahfud saat ditemui di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Selasa (2/1/2024).

Mahfud mengatakan, dirinya sudah lama bermain TikTok.

Baca juga: Mahfud MD Live TikTok, TPN: Strategi Perluas Dukungan Pemilih

Dia menyebut dirinya bermain TikTok hanya karena ada momentumnya.

"Enggak. Saya sudah lama kan main-main begitu. Cuma kebetulan momentumnya ada, lalu teman-teman ngajak, yok. Gitu-gitu saja," imbuhnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku mulai terbiasa dengan live TikTok.

Dia pun menyatakan akan terus berkampanye lewat siaran langsung daring.

"Saya rasa akan teruskan itu," sebut Anies saat ditemui setelah reuni di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Anies Bakal Terus Gunakan Live TikTok untuk Dialog dengan Masyarakat

Saat melakukan live Tiktok, Anies tidak didampingi oleh tim. Kegiatan itu juga diakuinya bukanlah hal yang direncanakan secara khusus.

"Malah sempat kebingugan saat di ujung," katanya.

Di sisi lain Anies juga berterimakasih dengan pembuat akun Anies Bubble di media sosial X.

Menurut dia, akun ini akan digunakan untuk sarana berdialog dengan masyarakat terutama generasi milenial dan generasi z.

"Terima kasih, saya akan memilih untuk berdialog dalam kampanye ini, berdialog apa saja boleh ditanya apa saja," jelas dia.

Baca juga: Anies Dijuluki Abah Online di TikTok, Timnas AMIN: Pengguna Cerdas

Ke depan Anies tak membatasi tema dialog. Dia pun mempersilakan siapa saja membahas isu-isu terkini hingga isu-isu sensitif.

"Mulai dari isu yang dibicarakan, paling sensitif dibicarakan karena saya ingin rakyat Indonesia merasakan pemilu yang berkualitas. Pilpres tentang gagasan bukan gambar-gambar saja," ungkapnya.

Lanjut dia, nantinya jika menjabat presiden mendapatkan kewenangan untuk membuat keputusan apapun sehingga dialog-dialog ini penting untuk mengambil keputusan.

Pasalnya, dalam mengambil keputusan berdasarkan ideologi, gagasan, pengalaman,hal itu terlihat saat berdialog.

"Saya ingin hormati rakyat dengan dialog serius, ada Desak Anies, (programnya), yang lebih santai dialog dengan anak muda," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com