JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas pendukung PDI Perjuangan mengaku memilih pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 yang diusung partai banteng, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Menurut survei terbaru Indikator Politik Indonesia, ada 73,2 persen pendukung PDI-P yang memilih Ganjar-Mahfud.
Selain itu, sebanyak 21,9 persen pemilih PDI-P mendukung capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Lalu, sebagian kecil atau 2,2 persen mendukung capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
“Pemilih PDI-P relatif solid ke Ganjar-Mahfud, tapi ada 22 persen pemilih PDI-P yang ‘bocor’ ke Prabowo-Gibran,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers daring, Selasa (26/12/2023).
Baca juga: Survei Indikator: Mayoritas Pemilih Jokowi di Pilpres 2019 Kini Dukung Prabowo
Sementara, mereka yang memilih Prabowo-Gibran mayoritas adalah pendukung Partai Gerindra. Sebanyak 88,1 persen pemilih Gerindra menyatakan mendukung Prabowo-Gibran.
Hanya 4,9 persen pemilih Partai Gerindra yang mendukung Ganjar-Mahfud, dan 5,7 persen mendukung Anies-Muhaimin.
“Pemilih Gerindra jauh lebih solid ketimbang basis PDI-P, mereka mendukung Prabowo-Gibran,” ujar Burhanuddin.
Adapun penyumbang suara terbanyak untuk Anies-Muhaimin datang dari pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sedikitnya, 65,2 persen pemilih PKS mendukung capres-cawapres nomor urut 1 itu.
Berikut peta elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres peserta Pemilu 2024 menurut pilihan partai politik, mengacu hasil survei Indikator Politik Indonesia:
Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar
Baca juga: Glorifikasi Hasil Debat Pilpres
Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka
Ganjar Pranowo-Mahfud MD
Survei juga memetakan elektabilitas tiga pasangan capres-cawapres pascadebat capres pada 12 Desember 2023 dan debat cawapres yang digelar 22 Desember 2023. Hasilnya, elektabilitas Prabowo-Gibran naik menjadi 46,7 persen dan unggul di urutan pertama.
Angka elektoral Ganjar-Mahfud juga meningkat, meski persentasenya kecil, yaitu 24,5 persen. Sebaliknya, elektabilitas Anies-Muhaimin sedikit turun menjadi 21 persen.