SEMARANG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, revolusi mental di era presiden Joko Widodo gagal dijalankan.
Karena gagal dijalankan, jargon revolusi mental akan diganti dengan slepet untuk menjalankan revolusi yang benar.
"Kata revolusi agak kacau sejak revolusi mental gagal dijalankan dengan baik, jadi terpaksa kasih istilah lebih mudah dan kemudian tidak mengganggu (yaitu slepet)," ujar Cak Imin dalam acara talkshow di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (24/12/2023).
Baca juga: Bolak-balik Cak Imin Sebut Slepet dalam Debat Cawapres, Total 15 Kali
Cak Imin mengatakan, istilah slepet digunakan untuk memperbaiki akar masalah di Indonesia lewat gerakan perubahan.
Kemiskinan disebut tak jadi perhatian, keadilan juga semakin berkurang dan sistem yang buruk dinilai jadi akar masalah.
Sebab itu, kata Cak Imin, masalah yang sekarang terjadi harus dislepet untuk mengubah menjadi lebih baik.
"Pemain bisnis merangkap pembuat aturan, menjadi rumitnya keadaan ini. ini yang harus kita slepet," ujarnya.
Baca juga: Serukan Slepet-nomics, Cak Imin: Segala Ketidakadilan Ekonomi Kita Slepet
Cak Imin mengatakan, slepet bisa diartikan sebagai revolusi untuk memberikan efek pada keadaan saat ini yang membutuhkan perubahan.
"Kita slepet karena apa, karena aturan harus dibuat setara, seluruh pelaku bisnis harus bisa terlibat dan setara dengan rakyat," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.