Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Golkar soal Dasi Kuning Jokowi, Sekjen PDI-P: Partai Besar tapi Tak Bisa Capreskan Kader

Kompas.com - 23/12/2023, 13:37 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanti menyindir Partai Golkar sebagai partai politik besar yang tidak mampu menempatkan kadernya sebagai calon presiden dan wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sindiran ini disampaikan Hasto merespons dasi kuning yang dikenakan Presiden Joko Widodo dan pernyataan Jokowi yang mengaku nyaman atas hubungannya dengan Partai Golkar.

"Soal (Jokowi mengaku nyaman) pakai dasi kuning, kita lihat partai Golkar ini kan partai besar. Tapi oleh proses politik akhirnya tak bisa mencalonkan calon presiden dan calon wakil presiden yang berasal dari Partai Golkar," kata Hasto, Sabtu (23/12/2023), dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Soal Jokowi Pakai Dasi Kuning, Sekjen PDI-P: Nyaman Kan Urusan Hati

Menurut Hasto, gestur Jokowi mengenakan dasi warna kuning hanyalah bentuk hadiah bagi partai berlambang pohon beringin itu karena sudah mengusung putra sulungnya, Gibran Rakabuming, sebagai calon wakil presiden.

"Iya (hanya hadiah) karena sudah tidak mencalonkan dari kadernya sendiri," ujar Hasto.

Baca juga: Jokowi, Dasi Kuning Golkar, Kemeja Putih Gerindra, dan Jas Biru Demokrat-PAN

Sekretaris Tim Pemenang Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini pun mengeklaim bahwa situasi yang terjadi di Golkar tidak dialami oleh PDI-P karena PDI-P mampu melakukan kaderisasi dan menghasilkan calon pemimpin dari rakyat.

"Yang terjadi pada Golkar beda dengan PDI-P yang melakukan satu kaderisasi, sehingga hadiah yang diberikan oleh PDI-P adalah hadiah dari rakyat, dukungan pergerakan rakyat. Karena Pak Ganjar dan Mahfud dari kalangan rakyat bisa. Bukan dari kalangan elite," kata Hasto.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengaku nyaman dengan hubungannya dengan Partai Golkar.

Baca juga: Hasto PDI-P Kaitkan Dasi Kuning Jokowi dengan Turunnya Elektoral Golkar

Hal ini ia sampaikan merespons pertanyaan terkait dasi warna kuning yang ia kenakan saat berangkat kunjungan kerja ke Jepang pada pekan lalu.

Pernyataan Jokowi itu disambut positif oleh pihak Golkar. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin pun tidak menampik bahwa ada sinyal bahwa Jokowi hendak bergabung ke Partai Golkar.

"Setahu saya belum ada pembicaraan resmi, namun sinyal-sinyal untuk itu terasa di kami, kita tunggu saja," kata Nurul kepada Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com