Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Widjajanto Cerita Saat Ganjar Marah karena Tim Terkesan Ragu soal Penuntasan Kasus Pelanggaran HAM

Kompas.com - 22/12/2023, 09:53 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Politik 5.0 Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto mengungkapkan bahwa calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo pernah meluapkan amarah kepadanya dan tim hukum TPN.

Andi mengatakan, Ganjar sempat marah karena melihat TPN seolah tidak tegas soal penuntasan kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) masa lalu.

Awalnya, Andi Widjajanto bercerita saat Ganjar tiba-tiba mengumpulkan dirinya dan tim hukum TPN di sebuah tempat.

"Kami, yang mendampingi Mas Ganjar menyiapkan materi itu dimarahi sama Mas Ganjar," kata Andi dalam program Gaspol! Kompas.com yang tayang di kanal YouTube Kompas.com, Kamis (21/12/2023) malam.

Baca juga: Tak Masalah Rute Kampanyenya Seolah Diikuti, Ganjar: Siapa Pun Boleh Datang ke Mana Pun

"Dimarahi. Jadi kami dikumpulkan nih. Ada beberapa teman, perwakilan dari aktivis HAM, kami hadirkan. Ada Bang Todung Mulya Lubis. Ada saya, terus ada teman-teman yang fokusnya adalah komunikasi," ujarnya lagi.

Menurut Andi, Ganjar lantas bertanya kepada rekan-rekannya itu dan meminta ketegasan sikap terkait penuntasan kasus pelanggaran HAM.

Namun, jawaban yang disampaikan tim TPN itu dilihat Ganjar tidak mencerminkan penegasan sikap dan arah ke depan.

"Mas Ganjar 'Jadi gimana kita, tuntas atau enggak tentang HAM ini? Mau diapakan?' Terus begitu teman-teman ini menjawab, kami menjawab, Mas Ganjar langsung 'kalian kok malah ragu-ragu, saya enggak pengen ragu ragu, hitam atau putih? Selesaikan atau tidak?'" kata Andi menceritakan.

Baca juga: Roasting Ayahnya, Alam Ganjar: Kencang Suara tetapi Hasil Pemilu Enggak, Buat Apa?

Mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) ini memandang Ganjar adalah sosok yang tegas bersikap terkait persoalan HAM.

Oleh karena itu, menurut Andi, Ganjar ingin melihat ketegasan yang sama juga ada pada TPN.

"Mas Ganjarnya yang malah menegur kami, bahwa timnya ragu-ragu, sementara beliau sebagai capres ingin tegas tentang isu ini. Hitam atau putih," ujarnya.

Andi mengatakan, soal penegasan itu lah yang juga disampaikan Ganjar kepada calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat capres perdana pada 12 Desember 2023.

Saat itu, Andi mengatakan, Ganjar menanyakan apakah Prabowo betul-betul ingin memastikan penuntasan kasus HAM.

"Supaya isu HAM ini tidak muncul lagi di 2029, kalau seandainya nanti Mas Ganjar terpilih sebagai Presiden di 2024, di 2029 lawannya Pak Prabowo lagi misalnya, isunya tidak muncul lagi karena isunya sudah tuntas di 2024 ketika Mas Ganjar presiden," kata Andi Widjajanto.

Baca juga: Ditanya Ganjar soal Makam 13 Aktivis 1998, Prabowo: Bapak Tahu Data Tidak, Berapa Orang Hilang di DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Prabowo Beri Atensi Sektor Industri untuk Generasi Z yang Sulit Cari Kerja

Nasional
Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Komisi X Rapat Bareng Nadiem Makarim, Minta Kenaikan UKT Dibatalkan

Nasional
Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Menaker Ida Paparkan 3 Tujuan Evaluasi Pelaksanaan Program Desmigratif

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

ICW Dorong Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat, Perintahkan Nurul Ghufron Mundur dari Wakil Ketua KPK

Nasional
Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Prabowo Disebut Punya Tim Khusus untuk Telusuri Rekam Jejak Calon Menteri

Nasional
Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Reformasi yang Semakin Setengah Hati

Nasional
Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat 'Geo Crybernetic'

Lemhannas Dorong Reaktualisasi Ketahanan Nasional Lewat "Geo Crybernetic"

Nasional
Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Sidang Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Sukseskan WWF 2024, Pertamina Group Paparkan Aksi Dukung Keberlanjutan Air Bersih

Nasional
ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

ICW Dorong Dewas KPK Tetap Bacakan Putusan Kasus Nurul Ghufron, Sebut Putusan Sela PTUN Bermasalah

Nasional
Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Anies Dinilai Sulit Cari Partai yang Mau Mengusungnya sebagai Cagub DKI Jakarta

Nasional
PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com