Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Ungkap Alasan Anies Singgung Putusan MKMK ke Prabowo Saat Debat

Kompas.com - 20/12/2023, 15:39 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Surya Tjandra mengungkapkan alasan capres Anies menyinggung putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.

Momen itu terjadi dalam debat pertama capres yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (12/12/2023).

Menurut Surya, Anies menyinggung putusan MKMK itu untuk menunjukkan posisi politik yang berbeda dengan Prabowo dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.

Baca juga: Dana Awal Kampanye Anies-Muhaimin Hanya Rp 1 Miliar, Sumbangan dari Pribadi

 

“Dalam politik elektoral harus ada pembeda. Pembeda yang paling kuat cuma ada di Anies Baswedan. Karena dua (capres) itu enggak bisa berbeda,” ujarnya di program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com, Selasa (19/12/2023).

Ia mengungkapkan, sejak awal kubu Anies-Muhaimin sudah membayangkan bagaimana posisi Prabowo dan Ganjar dalam debat capres.

Surya menuturkan, pihaknya sudah menebak bahwa Prabowo akan cenderung menunjukkan pembelaannya pada pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan) dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto beradu argumen pada debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa/YUANTARA FOTO/Galih Pradipta Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan) dan capres nomor urut dua Prabowo Subianto beradu argumen pada debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wpa/YU
“Dia (Prabowo) akan defensif kan sama (pemerintahan) yang sekarang. Karena dia mau atau merasa mendapat kekuatan justru dari mendukung kebijakan pemerintahan hari ini,” paparnya.

Hal itu pula, lanjut Surya, yang membuat Prabowo akhirnya menggandeng putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

“Alasan merekrut Gibran kan itu juga, persis. Supaya bapaknya bisa bantu,” kata dia.

Baca juga: Anies Disebut Tak Bermaksud Singgung Prabowo soal Tak Kuat Jadi Oposisi

Sementara, ia menyampaikan bahwa posisi Ganjar berada di tengah-tengah. Menkritisi pemerintah tapi juga masih butuh kedekatan.

Maka, Surya menjelaskan Anies yang mengusung narasi perubahan akhirnya menunjukkan posisi politiknya sebagai pembeda.

“Jadi memang posisinya (Anies) harus cukup berbeda dengan kebijakan hari ini,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Pengamat Usul Anggota BPK Diseleksi Panitia Independen Agar Tak Dimanfaatkan Parpol

Nasional
KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

KPU Tak Masalah Caleg Terpilih Dilantik Belakangan Usai Kalah Pilkada

Nasional
Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget-joget, Eh Capres yang Menang Bisa Joget

Nasional
Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Prabowo Bilang Ada Partai Klaim Sosok Bung Karno, Budiman Sudjatmiko: Bukan Diskreditkan PDI-P

Nasional
Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Ketua KPU: Caleg Terpilih Tak Perlu Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Zulhas dan Elite PAN Temui Jokowi di Istana, Mengaku Tak Bahas Kursi Kabinet

Nasional
Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com