Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dualisme antara Melanjutkan atau Tidak Pembangunan IKN di Kubu Anies-Muhaimin

Kompas.com - 20/12/2023, 09:17 WIB
Singgih Wiryono,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, Surya Tjandra membenarkan adanya dualisme atau perbedaan pandangan terkait isu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dalam pihaknya.

Hal itu disampaikan Surya Tjandra dalam program Gaspol Kompas.com yang ditayangkan di kanal YouTube Kompas.com pada Selasa (19/12/2023) malam.

Diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Nasdem cenderung melanjutkan pembangunan IKN dengan pertimbangan dialog. Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tegas menolak pembangunan IKN.

"Karena memang harusnya tidak monolog, harus ada dualisme bahkan lebih (terkait pembangunan IKN) supaya kita ada diskusi baru," ujar Surya.

Baca juga: Jubir Timnas Anies-Muhaimin Nilai Bukan Prabowo yang Jadikan Anies Gubernur, melainkan Rakyat

Surya Tjandra lantas mengatakan, dualisme pernyataan itu membuka diskusi baru.

Ia mengungkapkan, Anies sendiri tidak keberatan PKS menolak secara tegas pembangunan IKN. Meskipun, PKB dan Partai Nasdem mendukung pembangunan IKN dengan beberapa catatan.

"Karena apa, justru kita harus memperluas spektrum perdebatan. Memang kesimpulannya nanti enggak musti satu," kata Surya.

Untuk Anies, Surya menyebut bahwa calon presiden (capres) nomor urut 1 itu juga memilih jalan tengah terkait kemungkinan melanjutkan IKN.

Sebab, dinilai perlu mempertimbangkan untuk mendengarkan masyarakat yang terdampak pada pembangunan ibu kota baru tersebut.

Baca juga: Singgung Jalan Rusak di Riau, Anies Sebut Uang IKN Bisa untuk Perbaiki Jalan

Oleh karena itu, ia mengatakan, kubunya belum tegas menolak atau melanjutkan pembangunan IKN. Tetapi, wacana pemindahan ibu kota negara memang harus dibicarakan lebih lanjut.

"Belum tentu (melanjutkan atau menolak), tapi kalau dari analisis sekarang, ya minimal kita tunda dulu (pembangunan) untuk mendiskusikannya (lagi)," ujar Surya Tjandra.

"Barangkali yang ingin Pak Anies sampaikan, dia ingin mendiskusikan ini dulu. Karena boleh jujur partisipasi kurang, rakyat tidak ditanya setuju enggak, atau detil risiko yang mungkin dan pasti terjadi dalam setiap pembangunan, ada komunikasi enggak. Hal-hal ini yang ingin dilakukan ulang," katanya melanjutkan.

Namun, Surya Tjandra mengungkapkan, Anies-Muhaimin berkomitmen akan membangun kawasan ekonomi baru.

Baca juga: Anies Dinilai Berhasil Bangun Narasi Populis IKN untuk Pejabat Bukan Rakyat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com