Salin Artikel

Survei Litbang "Kompas": Kepuasan terhadap Kinerja Bidang Hukum Pemerintahan Jokowi Turun, Korupsi Jadi Sorotan

Peneliti Litbang Kompas, Andreas Yoga Prasetyo menuliskan, citra penegakan hukum pemerintah merosot 3,6 persen dari 61,9 persen pada Agustus 2023 lalu menjadi 58,3 persen pada Desember 2023.

“Untuk kinerja bidang hukum, misalnya, seluruh indikator tingkat kepuasan menurun,” tulis Andreas sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Rabu (13/12/2023).

Menurut Andreas, publik banyak menyoroti kinerja pemerintah dalam pemberantasan suap dan jual beli kasus. Kepuasan pada indikator ini turun 4,9 persen.

Kemudian, penuntasan penyelesaian kasus hukum turun 3,4 persen, dan kepuasan terhadap pemberantasan korupsi juga merosot 3 persen.

Sementara itu, tingkat aspirasi publik terhadap perekonomian pada Desember ini juga turun tipis dari 61,5 persen pada bulan Agustus menjadi 60,8 persen Desember.

Andreas menyebutkan, karena kepuasan publik pada bidang penegakan hukum dan perekonomian turun, maka kepuasan di bidang politik dan keamanan serta kesejahteraan sosial menjadi tumpuan citra publik terhadap kinerja pemerintah.

Adapun kepuasan publik terhadap kinerja di bidang politik dan keamanan (Polkam) naik tipis, dari 79,3 persen pada Agustus lalu menjadi 80,2 persen pada Desember.

“Kinerja bidang polkam serta bidang kesejahteraan sosial menjadi yang paling banyak diapresiasi. Bidang polkam mendapat apresiasi tertinggi,” ujar Andreas.

Ia menjelaskan, kepuasan pada bidang polkam ini dipengaruhi bagaimana upaya pemerintah menjaga stabilitas di bidang politik.

Adapun sejumlah persoalan hukum beberapa waktu belakangan memang menjadi sorotan. Berdasarkan catatan Kompas.com, pada kurun Agustus-Desember terdapat beberapa kasus hukum yang menjadi sorotan.

Selain kasus pengadaan menara BTS 4G di Kejaksaan Agung yang menyeret anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), perhatian publik juga tersedot ke kasus dugaan Pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

SYL diduga memeras dengan ancaman akan memutasi dan terkait jual beli jabatan.

Selain itu, kasus Ketua KPK Firli Bahuri yang diberhentikan sementara juga menjadi sorotan. Firli kini diberhentikan sementara oleh Presiden Jokowi karena diduga memeras SYL, menerima suap, dan gratifikasi.

Secara keseluruhan, Survei Litbang Kompas memperlihatkan kepuasan publik terhadap pemerintahan yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih tinggi.

Berdasarkan survei Kompas pada Desember 2023, 73,5 persen responden menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan.

Namun, tingkat kepuasan ini sedikit turun dibandingkan dengan survei periode sebelumnya.

Andreas mengungkapkan, ada 74,3 persen publik yang puas terhadap kinerja pemerintah pada Agustus 2023.

Adapun survei ini berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 secara tatap muka dan dibiayai secara mandiri oleh Harian Kompas.

Jajak pendapat ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia.

Menggunakan metode itu, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Hasil jajak pendapat Litbang Kompas selengkapnya bisa dibaca di Kompas.id: Apresiasi pada Pemerintah Masih Tinggi

https://nasional.kompas.com/read/2023/12/13/07522611/survei-litbang-kompas-kepuasan-terhadap-kinerja-bidang-hukum-pemerintahan

Terkini Lainnya

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke