Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Beda Dukungan Soetrisno Bachir dan PAN di Tiga Kali Pilpres

Kompas.com - 24/11/2023, 13:11 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bukan sekali saja Ketua Dewan Pakar Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir menunjukkan sikap politik yang berbeda dengan partainya. Dalam tiga kali pemilu presiden (pilpres), dukungan Soetrisno dan PAN terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) berseberangan.

Pada Pemilu 2014, Soetrisno mendukung pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla. Padahal, saat itu PAN bergabung dengan poros Partai Gerindra, mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Hatta Rajasa sendiri kala itu menjabat sebagai Ketua Umum PAN, menggantikan Soetrisno yang purnatugas sebagai ketum pada Januari 2010, setelah menjabat selama lima tahun sejak April 2005.

Tak tanggung-tanggung, Soetrisno bahkan masuk dalam barisan tim sukses (timses) Jokowi-JK. Ia menjadi salah satu tim pengarah bersama beberapa tokoh nasional maupun politisi senior seperti Puan Maharani, Luhut Binsar Pandjaitan, AM Hendropriyono, hingga Pramono Anung.

Baca juga: Sosok Soetrisno Bachir, Ketua Dewan Kehormatan PAN yang Masuk Barisan Timnas Anies-Muhaimin

“Saya turun gunung untuk menyuarakan, menyalurkan hak saya sebagai warga negara. Tadinya saya enggak pilih siapa pun. Tapi begitu muncul figur, tokoh figur dari rakyat, Jokowi, maka kita ada harapan untuk bangsa ini,” kata Soetrisno saat mendeklarasikan relawan pemenangan Jokowi-JK di Jakarta, Juli 2014, dikutip dari Tribunnews.com.

Meski berbeda sikap, manuver Soetrisno ini tak dipersoalkan oleh PAN. Menurut Hatta Rajasa saat itu, Soetrisno sudah lama tidak aktif di PAN maupun kegiatan politik praktis lainnya.

"Enggak apa-apa, enggak masalah," kata Hatta di Jakarta, Mei 2014.

Sukses mengantarkan Jokowi-JK ke kursi presiden dan wakil presiden RI lewat Pilpres 2014, Soetrisno diganjar jabatan Ketua Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN). Ia dilantik oleh Presiden pada Januari 2016.

Jabatan itu diemban Soetrisno selama lebih dari empat tahun sebelum lembaga tersebut akhirnya dibubarkan pada akhir November 2020.

PAN sendiri menyatakan bergabung dengan pemerintahan Jokowi-JK pada September 2015. Saat itu, Soetrisno menjabat sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PAN, sedangkan kursi Ketua Umum PAN diisi oleh Zulkifli Hasan.

Baca juga: Elite PAN Soetrisno Bachir Gabung Timnas AMIN karena Komunikasi Pribadi dengan Anies

Pada Pilpres 2019, lagi-lagi Soetrisno mendukung Jokowi yang menggandeng Ma’ruf Amin sebagai cawapres. Sikapnya kembali berbeda dengan PAN yang merapat ke koalisi Gerindra untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dukungan itu dikonfirmasi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) yang juga politikus senior PDI Perjuangan, Pramono Anung.

“Pak Soetrisno, saya mendengar sendiri beliau mendukung Pak Jokowi," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (14/8/2018).

Dukung Anies-Muhaimin

Kini, pada Pilpres 2024, Soetrisno mendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Soetrisno masuk dalam barisan Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin sebagai sebagai salah satu wakil ketua dewan penasihat.

Halaman:


Terkini Lainnya

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangkan Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis Lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com