Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Romo Magnis, Ganjar Diberi Buku "Etika Politik" dan "Iman dalam Tantangan"

Kompas.com - 24/11/2023, 11:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo mengunjungi budayawan sekaligus rohaniwan Romo Franz Magnis Suseno di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara, Cempaka Putih, Jakarta, Jumat (24/11/2023) pagi.

Pantauan Kompas.com, Ganjar tiba di STF Driyakara sekitar pukul 08.28 WIB. Dia tampak tak didampingi oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Setibanya di lokasi, Ganjar langsung naik ke lantai atas menggunakan lift untuk bertemu Romo Magnis. Keduanya pun menggelar pertemuan tertutup.

Baca juga: Ganjar-Mahfud Janji Bentuk Kabinet Tanpa Sistem Jatah Menteri, tetapi Buka Peluang Parpol Ajukan Ahli

Sekitar satu jam 10 menit, Ganjar dan Romo Magnis selesai berbincang. Keduanya menemui awak media untuk mengungkapkan apa yang didiskusikan.

Kepada awak media, Ganjar mengaku diberikan sebuah buku berjudul "Etika Politik" yang ditulis Romo Magnis Suseno.

"Tadi diskusi kecil ya, selalu menarik beliau, karena selalu bicara ini, ini menarik ini. (Sambil menunjukkan buku etika politik)," kata Ganjar kepada awak media, Jumat pagi.


"Saya dikasih buku, makasih ya, Romo. Ini buku legenda, hampir semua orang membaca. Etika Politik," sambung dia.

Tak hanya itu, Ganjar juga diberikan buku berjudul "Iman dalam Tantangan" yang juga ditulis Romo Magnis.

Ganjar mengatakan, Romo Magnis berujar agar buku itu dibaca olehnya.

Sebab, menurut Romo Magnis buku itu bisa membekali Ganjar dalam setiap langkah ke depan terkait politik bangsa negara.

"Saya senang mendapatkan cerita-cerita baik, cerita etik, cerita moral dalam berbangsa, bernegara, bermasyarakat," tutur mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Baca juga: Setelah Jusuf Kalla, Giliran Boediono Disambangi Ganjar

Ganjar kemudian ditanya apakah dalam pertemuan itu, Romo Magnis memberikan dukungan kepadanya dalam Pilpres 2024.

Dia pun menepis hal tersebut. Ganjar menghormati Romo Magnis yang secara institusi gerejawi harus netral meski dipastikan memiliki sikap secara pribadi.

"Beliau sebagai intelektual sebagai tokoh agama tentu, beliau punya sikap pribadi. Tapi tidak boleh berpihak secara terbuka. Karena itu menunjukan beliau juga secara institusinya netral, begitu ya. Sehingga saya sangat hormat, ini seorang orang yang lebih muda datang kepada orang yang lebih tua, meskipun rambutnya sama," ujar Ganjar seraya tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com