JAKARTA, KOMPAS.com - Analis militer dan pertahanan dari Semar Sentinel, Alman Helvas Ali menilai usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto yang ingin menerapkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam pengoperasian alat utama sistem persenjataan (alutsista) dinilai kurang tepat.
Menurut Alman, modernisasi alutsista jauh lebih penting ketimbang pemanfaatan AI. Ini dikarenakan banyak alutsista TNI yang berusia tua.
“Modernisasi alutsista jauh lebih penting dan mendesak daripada pemanfaatan AI. Kondisi alutsista saat ini sebagian besar telah melampaui masa usia pakai dan teknologi yang dikandung sudah ketinggalan zaman,” kata Alman saat dihubungi, Kamis (23/11/2023).
Alman juga menyebutkan, gagasan pemanfaatan AI dalam alutsista TNI jauh panggang dari api.
Baca juga: Pesan Panglima TNI ke KSAD Agus: Siapkan Alutsista dan Personel jika Dibutuhkan untuk Pemilu
“Gagasan demikian tidak memperhatikan kondisi alutsista saat ini,” ujar Alman.
Alman mengatakan, penggunaan AI masih belum matang dan terus dikembangkan, bahkan di Amerika Serikat (AS) sekalipun, belum ada adopsi total AI untuk urusan pertahanan.
“Isu AI antara lain terkait dengan pengambil keputusan dalam operasi sehari-hari. Siapa yang akan ambil keputusan, misalnya untuk tembak atau tidak tembak pesawat musuh, apakah mesin AI atau manusia (komandan)?” kata Alman.
“Apa implikasi politik yang timbul bila pengambilan keputusan dilakukan oleh mesin AI? Bagaimana kalau mesin AI salah tembak sasaran dan korbannya adalah aset sipil seperti pesawat komersil yang salah diidentifikasi oleh mesin AI?” katanya lagi.
Menurut Alman, penggunaan AI dalam pertahanan masih terlalu dini karena teknologinya belum matang serta konsekuensi politik, hukum, dan etika yang ditimbulkan nantinya.
Sebelumnya, Panglima Agus berbicara tentang modernisasi alutsista TNI melalui pemanfaatan artificial intelligence.
Hal itu ia sampaikan saat penyampaian visi dan misi dalam rangkaian fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan dengan Komisi I DPR RI di Gedung Nusantara II, Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2023).
"Dalam rangka memuwujudkan percepatan modernisasi alutsista di tubuh TNI, maka pemanfaatan kemajuan teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan dan informatika harus dilaksanakan secara terprogam," kata Agus, sebagaimana dilansir dari Tribunnews.
"Serta berorientasi pada integrated based system yang merupakan sebuah sistem berbasis keterpaduan untuk menjamin adanya interoperabilitas seluruh matra,” ujar dia.
Modernisasi alutsista berbasis digital, kata Agus, juga diperlukan untuk mendukung pengamanan jalur logisitik maritim sebagai wujud kontribusi TNI dalam mensukseskan visi poros maritim dunia.
Agus juga ingin mengintegrasikan seluruh alutsista TNI dalam sistem pertahanan terpadu dalam network-centric warfare system guna meningkatkan pertahanan negara, termasuk kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.