Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Drakor" Politik Pilpres 2024: Disinggung Jokowi, Diungkit Ganjar

Kompas.com - 16/11/2023, 05:15 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - “Drakor” atau drama korea menjadi istilah yang kerap disebut di panggung politik baru-baru ini. Bukan untuk membahas drama korea sebenarnya, istilah drakor digunakan oleh sejumlah elite untuk menggambarkan dinamika politik yang belakangan memanas.

Ini berawal dari pernyataan Presiden Joko Widodo pada pekan lalu. Jokowi bilang, terlalu banyak drama sinetron yang mewarnai persiapan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi dalam pidatonya di perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-59 Partai Golkar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).

Padahal, kata Jokowi, pilpres mestinya diisi dengan gagasan dan ide, alih-alih drama berkepanjangan.

"Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," ujar Kepala Negara.

Baca juga: Kala Muhamin Singgung Kompetisi Sepak Bola, Prabowo Bicara Pemilu Jujur, Ganjar Ungkit Drakor

Kala itu, pernyataan Jokowi menuai respons beragam dari sejumlah pihak. Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, mengaku tak ambil pusing dengan ucapan Jokowi.

“Kita biasa-biasa saja,” ujar Anies di El Hotel Royale Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2023).

Sementara, bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, mengaku sependapat dengan pernyataan Jokowi yang ingin Pilpres 2024 menjadi ajang perang gagasan dan ide.

Ganjar menyebut bahwa perang gagasan itu harus didukung dengan sikap yang adil, bukan justru menghalalkan segala cara.

"Sehingga semua punya situasi, semua punya sikap yang sama, punya lapangan yang fair sehingga gagasan-gagasan itu bisa disampaikan dan kita harus jujur," kata Ganjar di Kantor CSIS, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Diungkit Ganjar

Belakangan, istilah drakor disinggung oleh Ganjar. Saat berpidato usai pengundian nomor urut peserta Pilpres 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Selasa (14/11/2023), Ganjar menyebut bahwa drama-drama pemilu mestinya tak perlu ada.

“Beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik. Drama-drama itulah yang sebenarnya tidak perlu terjadi,” kata Ganjar di kantor KPU RI, Jakarta.

Baca juga: Ganjar Disoraki Suporter Prabowo Saat Singgung Drakor

Adapun acara pengundian nomor urut itu dihadiri oleh tiga pasangan capres-cawapres peserta Pilpres 2024, juga elite partai politik.

Dalam pidatonya, Ganjar mengaku pihaknya mendengar suara kegelisahan dan suasana kebatinan di masyarakat. Kegelisahan itu datang dari tokoh agama, guru-guru bangsa, seniman, budayawan, jurnalis, ada hingga aktivis mahasiswa.

Mantan Gubernur Jawa Tengah tersebut juga menyebut bahwa demokrasi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Oleh karenanya, butuh peran seluruh pihak untuk menjaga demokrasi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com