JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) terpilih yang menggantikan Anwar Usman, Suhartoyo menegaskan akan selaras dengan harapan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD agar dirinya tidak "terkontaminasi".
Hal itu disampaikan Suhartoyo kepada wartawan setelah dilantik dan membacakan sumpah sebagai Ketua MK periode 2023-2028, Senin (13/11/2023).
"Ya itu kan pesan moral sebagai sahabat yang mengingatkan. Jadi saya berterima kasih dan insya Allah apa yang dimaksud Pak Mahfud 'terkontaminasi' itu tidak ada dalam rumus saya," kata Suhartoyo.
Dalam pidato pelantikannya, Suhartoyo menyinggung soal UUD 1945 yang memberikan jaminan konstitusional bagi MK sebagai salah satu pelaku kekuasaan kehakiman yang merdeka.
Baca juga: Anwar Usman Tak Hadiri Pelantikan Suhartoyo Jadi Ketua MK
Sifat kemerdekaan lembaga peradilan ini, menurut Suhartoyo, harus dipahami sebagai bebas dari segala campur tangan pihak manapun, baik yang bersifat internal atau yang berasal dari kekuasaan ekstra yudisial.
"Oleh karena itu, kami berharap kepada semua agar bersama-sama menjaga kemandirian Mahkamah Konstitusi, termasuk untuk tidak memengaruhi dan mengintervensi independensi hakim konstitusi dan mahkamah konstitusi, sehingga penegakan keadilan konstitusional dapat terwujud sesuai dengan harapan kita bersama," ujarnya.
Suhartoyo mengakui bahwa MK saat ini diuji setelah anjloknya kepercayaan publik terhadap Mahkamah.
"Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan kepercayaan publik dimaksud, meskipun kami menyadari hal tersebut tidak mudah dilakukan seperti membalik telapak tangan," kata Suhartoyo.
Baca juga: Tak Hadiri Pelantikan Ketua MK Suhartoyo, Anwar Usman Disebut Izin Sakit
Sebelumnya, Mahfud menaruh harapan pada Suhartoyo, sosok hakim yang dianggapnya dapat diharapkan supaya tidak membiarkan MK menjadi lembaga yang rusak.
"Sampai saat ini sih rasanya teman saya ini masih bisa diharapkan, mudah-mudahan tidak terkontaminasi, dan tidak membiarkan MK rusak. Harus diperbaiki dan diperbaiki," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta pada 9 November 2023.
Mahfud mengatakan, Suhartoyo adalah teman satu almamater karena keduanya sama-sama mengenyam pendidikan sarjana hukum di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta.
"Satu angkatan, satu kelas, satu kelompok belajar juga, sehingga saya berharap dia tetap baik-baik seperti yang dulu lah ketika bermain-main dengan saya ketika di kampus," ujarnya.
Mantan Ketua MK ini juga bersyukur karena MK telah melaksanakan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) untuk segera memilih ketua MK yang akan menggantikan Anwar Usman.
Baca juga: Suhartoyo Dilantik Jadi Ketua MK Gantikan Anwar Usman
Sebelumnya, Suhartoyo disepakati melalui musyawarah mufakat para hakim konstitusi dalam rapat pleno tertutup sebagai mekanisme pertama pemilihan pimpinan MK pada Kamis, 9 November 2023.
"Menyepakati Ketua Mahkamah Konstitusi terpilih adalah Yang Mulia Bapak Dr. Suhartoyo dan insya Allah Senin akan diambil sumpahnya di ruangan ini," kata Wakil Ketua MK Saldi Isra, Kamis.